Beredar Kabar Jemaah Haji Tak Disambut Petugas Di Hotel 210 Makkah, Ppih: Tiba Di Hotel Yang Salah

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Sebuah video nan diunggah akun TikTok @islamvideoagamaku menyampaikan narasi tentang jemaah haji nan terlantar di Hotel 210 Makkah. Dalam video memperlihatkan sejumlah jemaah haji duduk di sebuah lobi hotel dengan koper-koper kabin mereka ditaruh di dekat kursi.

Pengunggah menyebut bahwa tidak ada petugas haji nan menyambut para jemaah nan sudah berihram padahal kondisinya sudah kecapaian setelah menempuh perjalanan delapan jam dari Madinah ke Makkah, padahal biasanya menyantap waktu sekitar enam jam. Sebuah bunyi laki-laki dari tayangan itu mengaku bahwa mereka merupakan campuran dari beberapa kloter nan dikelompokkan sebagai bagian dari Syarikah Rifat.

"Setelah kami sampai Hotel 712, kami tidak ada kamar, sehingga kami dioper, katanya bakal dikembalikan ke kloter masing-masing. Tapi sampai saat ini, kami diturunkan di 210 dan di sini nggak ada PPIH Indonesia, jadi kami kebingungan ini. Ini tetap di lobi dan kebingungan kudu bagaimana," ujar laki-laki di video tersebut.

Terkait perihal itu, Kepala Sektor 2 di Makkah PPIH Arab Saudi, Ramlan mengakui bahwa video nan viral itu direkam di Hotel 210, masuk sektor 2 nan berada di wilayah Syisyah, Makkah. Namun, narasi nan disampaikan di video itu, menurut dia, tidak disampaikan utuh.

"Sembilan jemaah nan diinfokan terlantar, sebenarnya tertangani dengan baik. Video tersebut disampaikan sepotong-potong dan tidak menggambarkan secara menyeluruh peristiwa," kata Ramlah kepada Media Center Haji 2025 di Syisyah-Makkah, Kamis, 22 Mei 2025.

Kronologi Jemaah Tak Disambut Petugas Haji

"Itu (kedatangan jemaah) saya tahu setelah jemaah sudah tiba di hotel tersebut lantaran kehadiran jemaah tersebut berbarengan dengan kehadiran jemaah dari LOP 27 nan ditempatkan di Hotel 221. Setelah kami menyelesaikan, menempatkan, melayani jemaah LOP 27, sesaat kami menerima info kehadiran jemaah nan ditempatkan di 209," katanya.

Ia menyatakan bahwa Hotel 209 tidak menempatkan petugas lantaran semestinya hotel tersebut belum diisi jemaah. Pihaknya lampau bergegas datang ke Hotel 209 nan berdampingan dengan Hotel 210, tetapi para jemaah tersebut rupanya sudah pindah ke lobi Hotel 210.

"Karena waktu itu teman-teman sudah rehat sebagian, artinya nan datang ke sana itu kami hanya berlima, walaupun datangnya tidak berbarengan," katanya.

Petugas haji kemudian tiba di hotel tersebut kurang dari sejam dari ketibaan di hotel tersebut. Mereka kemudian menawarkan air minum dan lain-lain untuk membantu menenangkan jemaah. Jemaah juga segera diantarkan ke beragam hotel sesuai tujuan agar bisa segera beristirahat.

"Yang empat orang ditempatkan di sana, nan sisanya kami distribusikan. Penyelesaian kami enggak lebih dari 30 menit," katanya.

Sesalkan Narasi Tanpa Konfirmasi

Empat jemaah diantaranya diantarkan ke Sektor 4, seorang lainnya diantarkan ke Sektor 10. Selanjutnya, petugas sektor mengenai bakal mengantarkan masing-masing jemaah ke hotel nan benar. 

Ramlan mengaku setelah petugas menyelesaikan masalah itu, mereka diapresiasi. "Setelah sampai di hotel masing-masing, jemaah berkepentingan sudah lega dan menyampaikan terima kasih kepada kami," imbuh Ramlan.

Ia pun menyayangkan buletin beredar tanpa konfirmasi. Menurutnya, perihal itu tidak perlu terjadi lantaran pihaknya terbuka untuk menyelesaikan persoalan nan ada. Terlebih, kasus semacam itu sifatnya kasuistis tetapi dibesar-besarkan seolah menjadi persoalan nan plural terjadi.

"Saya berambisi mudah-mudahan tidak ada kejadian nan seperti itu lagi. Kalau pun memang ada sedikit persoalan, saya sangat terbuka 24 jam untuk tabayyun sehingga bisa memberikan info kepada masyarakat, kepada jemaah khususnya, itu tidak menyesatkan," ujarnya.

Sebelumnya, Mustasyar Dinny PPIH Arab Saudi, KH Waryono Abdul Ghafur mengingatkan agar jemaah haji tak mudah mengeluh, termasuk di media sosial. Ia berdasar perilaku demikian bakal merusak nilai-nilai ibadah haji.

Jangan Obral Komplain di Media Sosial

"Kenapa enggak boleh mengeluh? Karena pelayanan haji dari tahun ke tahun meningkat. Bahwa ada kekurangan sana-sini, seperti nasi misalnya, ya wajar lah," kata dia saat ditemui di Makkah, Rabu (21/5/2025), dikutip dari Media Center Haji 2025.

Sebagai Mustasyar Dinny alias konsultan ibadah, pihaknya sudah mengingatkan para jemaah haji, terutama nan berada di Sektor 3 Daerah Kerja Makkah, untuk tidak mengumbar keluhan di media sosial. Penting agar jemaah tidak menjadi pembuat konten nan 'enggak bagus'.

Kalau pun ada kekurangan alias unek-unek mengenai pelayanan haji, perseorangan tersebut sebaiknya menanyakan perihal tersebut kepada otoritas nan berwenang. "Bertanyalah minimal kepada ketua rombongan, naik ke ketua regu, ketua kloter. Setelah ketua kloter, mungkin ke sektor dan seterusnya. Jangan tanya orang di pinggir jalan," ucapnya.

Waryono dan timnya di sektor 3 ditugaskan untuk mendampingi 59 kloter di 25 hotel berbeda. Sebagai mustasyar dinny, Waryono menerangkan tugasnya adalah mendampingi para jemaah haji agar lebih memahami pengetahuan tentang perhajian. 

Selengkapnya