ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat tetap banyak masyarakat kaya menikmati program support sosial dan subsidi dari pemerintah. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menerangkan kategori masyarakat di Indonesia dibagi menjadi desil 1-6 adalah masyarakat miskin, sementara 7-10 golongan kaya.
Untuk sejumlah program tercatat banyak golongan masyarakat kaya menikmati program sosial dan subsidi dari pemerintah. Contohnya pada Program Keluarga Harapan (PKH), hingga Maret 2025 diterima oleh desil 1-6 sebanyak 81,6% alias sebesar Rp 6 triliun.
Sementara masyarakat desil 7-10 ada nan menerima sebanyak 18,4% (Rp 3,2 triliun). Bantuan kartu sembako diterima desil 1-6 71,1% (Rp 7,8 triliun), dan nan menerima desil 7-10 sebanyak 28,9% (Rp 3,2 triliun).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah jika kita mau membandingkan siapa nan menjadi penerima dari program-program APBN," kata Suahasil, dalam konvensi pers APBN KiTa, di Kemenkeu, Rabu (30/4/2025).
Lebih lanjut, dalam paparannya Program Indonesia Pintar (PIP) diterima oleh desil 1-6 sebanyak 80,4% (Rp 1,2 triliun), sementara desil 7-10 nan menerima sebanyak 19,6% (Rp 300 miliar).
Penyaluran subsidi juga menjadi sorotan lantaran rupanya banyak diterima oleh kalangan atas. Misalnya subsidi LPG 3 kg, nan menerima dari desil 1-6 itu 61,6% (Rp 8,7 triliun), sementara penerima kalangan desil 7-10 cukup banyak 38,4% (Rp 5,4 triliun).
"Desil 7-10 nan menggunakan LPG 3 kg relatif lebih tinggi dibandingkan program lainnya," lanjutnya.
Kemudian subsidi solar tercatat malah dominan diterima oleh kalangan kaya alias desil 7-10, sebanyak 79,1% (Rp 700 miliar). Sementara penerima desil 1-6 hanya 20,9% (Rp 200 miliar).
Program lainnya, seperti Program Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 73,4% desil 1-6 banyak nan menerima dengan nilai penyaluran Rp 6,5 triliun. Sementara penerima desil 7-10 26,6% dengan nilai Rp 3,1 triliun.
Lebih lanjut, untuk subsidi pupuk desil 1-6 nan menerima sebanyak 73,2% dengan nilai Rp 6,3 triliun. Untuk desil 7-10 nan menerima sebanyak 26,4% alias senilai Rp 5,4 triliun. Terakhir, penyaluran subsidi listrik juga banyak dinikmati oleh 32,7% dari desil 7-10 (Rp 5,4 triliun), dan desil 1-6 sebanyak 67,3% (Rp 11,2 triliun).
"Tentu kita menginginkan program pemerintah nan lebih targeted, lebih baik, agar nan miskin, rentan nan betul-betul menerima program pemerintah, namun perlindungan kepada masyarakat kita berikan untuk seluruh masyarakat kita nan ada," jelas dia.
(kil/kil)