ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Berada di samping BRI, Jl Letjen S Parman No.09 13, RT.13/RW.1, Kemanggisan, Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat, Rumah BUMN Jakarta terlihat teduh dengan pohon besar di pekarang, sebuah warung kopi nyempil di perspektif rumah.
Rumah BUMN Jakarta nan dikelola oleh BRI datang sejak tahun 2017 sebagai pusat kolaborasi, literasi, dan inkubasi upaya untuk UMKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siang itu (13/3), Rumah BUMN Jakarta kehadiran banyak mahasiswa, mereka adalah peserta magang untuk program Basecamp Milenial nan tengah berjalan. Di sana, mereka bakal diajarkan untuk mengembangkan ide-ide upaya inovatif dengan kerja sama langsung berbareng pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bimbingan BRI.
"Basecamp Millenial, sebenarnya tuh lebih ke co-working space nan bisa digunakan untuk UMKM. Tapi rupanya mereka mempunyai kebutuhan lain seperti pengembangan konten untuk media sosial," jelas Fasilitator Rumah BUMN Jakarta Jajang Rohmana (23).
Kehadiran mahasiswa magang sangat membantu pemilik UMKM, dalam pembuatan video untuk sosial media. Maklum, UMKM biasanya dikelola oleh generasi boomers.
"Mereka dibimbing dari langkah upload sampai bikin video produk. Sesimpel-simpel itu mereka pasti butuh pendampingan," ungkap Jajang.
Berkuotakan 15 mahasiswa, satu pemagang biasanya memegang tiga UMKM. Setiap harinya aktivitas mereka berbeda-beda, ada nan ikut dalam pelatihan, membikin IG alias membantu pembuatan bungkusan produk, tergantung dari kebutuhan UMKM itu sendiri.
"Mereka mulai bulan Januari sampai April, kemudian ada lagi bulan Juli," ungkapnya.
Marsha (21) dan Ara (21) adalah dua dari peserta magang. Marsha, mahasiswi bidang Sastra Inggris UI dan sedang menempuh semester 6, begitu pula Ara nan datang dari bidang Manajemen Binus. Mereka mengetahui tentang program magang lewat akun IG Rumah BUMN Jakarta.
"Program ini menarik lantaran bisa tahu kondisi UMKM dan bisa kenalan dengan partner-partner dari RB," ucap gadis nan sedang bertanggung jawab di bagian upaya development.
Sejak berasosiasi dengan RB, dia jadi tahu gimana membangun partnership sampai public speaking di lingkungan pekerjaan. Ia berbicara bahwa sejauh ini semua terasa menyenangkan, pembimbing maupun kawan seangkatan magang.
Sementara Ara disibukkan dengan kebutuhan sosial media dan kreasi skematis dari UMKM. Ia belajar untuk menghitung engagement nan berangkaian dengan desain. Ara sungguh senang dengan pengetahuan baru nan didapatnya, apalagi langsung dipraktekkan untuk membantu UMKM.
UMKM Veza, nan didirikan oleh Rizqa Fitria (39) menjadi salah satu nan dibantu oleh RB. Sejak berdiri tahun 2017, dia langsung mendaftarkan diri untuk masuk ke dalam daftar peserta RB.
"Saya pernah dibuatkan video untuk IG oleh RB," ucapnya mengingat kembali masa-masa pelatihan. UMKM dengan produk Cheesestik (stik keju) ini termasuk nan best seller dari Kota Depok.
RB memang menyediakan satu ruangan unik untuk kebutuhan video. Berada di lantai dua, ruangan dengan luas sekitar 3x3 itu mempunyai greenscreen sebagai latar dengan peralatan syuting.
"Mereka bisa dibantu untuk live di sini," ucap Jajang saat room tour.
Ini menjadi salah satu akomodasi nan diberikan oleh RB secara gratis. Selain menguntungkan UMKM, mahasiswa nan magang pun punya pengalaman praktek secara langsung.
"Semoga kedepannya RB bisa membantu banyak UMKM dan UMKM bisa berkembang dengan kehadiran RB," ucap Marsha nan di-aminkan oleh Ara.
(bnl/hns)