ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - PT Bank Mega Syariah (BMS) memberikan akomodasi pembiayaan senilai US$ 10 juta alias sekitar Rp 165 miliar (kurs Rp 16.390 per USD) kepada anak usaha Arsari Tambang, PT Solder Tin Andalan Indonesia. Pembiayaan ini bakal digunakan untuk memperkuat modal kerja serta mendukung investasi jangka panjang guna meningkatkan kapabilitas produksi dan efisiensi operasional perusahaan.
Skema pembiayaan nan ditawarkan berbasis syariah, sesuai dengan prinsip finansial Islam, dengan elastisitas pendanaan untuk modal kerja dan investasi. Selain itu, pembiayaan ini juga memberikan support bagi ekspansi upaya dan hilirisasi industri.
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan pada 31 Januari 2025 di Jakarta oleh Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, dan Direktur PT Solder Tin Andalan Indonesia, An Sudarno. Acara tersebut turut dihadiri oleh CEO CT Corp Chairul Tanjung, CEO Arsari Group Hashim Sujono Djojohadikusumo, serta para pemangku kepentingan dari CT Corp dan Arsari Group.
Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, menyatakan bahwa sektor pertambangan diperkirakan tetap menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025. Pemerintah juga terus mendorong hilirisasi industri tambang guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing ekspor.
"Prospek ekspor produk pertambangan nan tetap cukup baik menjadi kesempatan strategis bagi Bank Mega Syariah untuk merambah pasar dan mendukung pertumbuhan pembiayaan di sektor korporasi," ungkap Yuwono dalam keterangannya, Selasa (3/2/2025).
Hingga 2024, Bank Mega Syariah telah menyalurkan pembiayaan komersial lebih dari Rp 3,99 triliun, meningkat sekitar 12,10% dari Rp 3,56 triliun pada 2023 secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ini turut menopang total pembiayaan nan tumbuh 10,97% menjadi lebih dari Rp 7,7 triliun dari Rp 6,99 triliun pada tahun sebelumnya.
Bank Mega Syariah juga sukses menjaga kualitas aset dengan rasio non-performing financing (NPF) tetap di bawah 1%, menunjukkan manajemen akibat nan kuat dan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan.
Berkat keahlian upaya nan solid, pada 2024 Bank Mega Syariah mencatatkan pertumbuhan aset sebesar Rp 16,04 triliun alias tumbuh 10,15% (YoY). Di satu sisi, untung sebelum pajak sebesar 6,26% menjadi Rp 332 miliar.
"Bank Mega Syariah terus mendorong pertumbuhan upaya di tahun 2025 melalui sinergi pembiayaan untuk proyek strategis, pengembangan pembiayaan ritel dengan pengelolaan akibat nan baik, serta penguatan jasa kepada nasabah," pungkas Yuwono.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Gara-gara Trump, Rupiah Diramal Bisa Menguat Maksimal di H2-2025
Next Article Geber Tabungan Haji, Bank Mega Syariah Berangkatkan 323 Jamaah Umrah