ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah revisi patokan Devisa Hasil Ekspor (DHE) resmi dirubah.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,31% di nomor Rp16.280/US$ pada hari ini, Rabu (22/1/2025). Apresiasi ini senada dengan penutupan perdagangan kemarin (21/1/2025) nan juga menguat sebesar 0,15%.
Sementara indeks dolar AS/DXY pada pukul 15:02 WIB naik tipis 0,07% di nomor 108,13. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin nan berada di nomor 108,06.
Rupiah terpantau sesuai perkiraan pagi hari bahwa penguatan kembali terjadi hari ini khususnya setelah revisi patokan DHE nan bakal diberlakukan awal Maret 2025.
Dengan tanggungjawab DHE nan baru diharapkan DHE alias dolar nan selama ini dibawa pergi eksportir ke Singapura alias negara lain bisa kembali ke Indonesia. Pasokan dolar pun diharapkan naik sehingga rupiah lebih tahan terhadap guncangan dari tekanan global.
Seperti diketahui, pemerintahan Prabowo Subianto resmi mengubah Peraturan Pemerintah (PP) No.36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE). Eksportir diwajibkan untuk menempatkan DHE sebesar 100% di dalam negeri dalam kurun waktu 1 tahun mulai 1 Maret 2025.
Alhasil, revisi patokan ini diharapkan dapat membantu rupiah semakin lebih stabil ke depannya.
Tidak sampai disitu, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo juga menyampaikan dalam aktivitas Laporan Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta, Rabu (22/1/2025) bahwa pihaknya bakal terus menjaga pergerakan kurs ke depan agar lebih stabil. Stabilnya pergerakan kurs itu dia anggap bakal menjadi salah satu motor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus Perbankan Hadapi "Ancaman" Risiko Nilai Tukar di 2025
Next Article Rupiah Loyo Gegara Kabar Buruk dari AS, Dolar Naik ke Rp 15.160