ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Jantung terlalu lemah untuk melakukan tugasnya, sehingga termasuk kondisi serius nan kudu segera ditangani secara medis.
Dikutip dari National Heart, Lung, and Blood Institute, kandas jantung bukan berfaedah jantung berakhir berdetak. Gagal jantung bisa terjadi secara tiba-tiba maupun terjadi seiring waktu.
Apakah kandas jantung bisa sembuh? Hal ini bakal dijelaskan oleh master berikut ini. Ketahui juga indikasi dan penyebabnya, sehingga detikers bisa mewaspadai kondisi ini sejak awal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah Gagal Jantung Bisa Sembuh?
Kemungkinan sembuh kandas jantung berjuntai dari tingkat keparahan gangguan. Semakin ringan gangguannya, maka kesempatan sembuh juga makin besar.
Kondisi kandas jantung ringan tetap ada kemungkinan sembuh full rate. Dengan pengobatan teratur, kemungkinan survive pasien kandas jantung berkategori hijau ini bisa lebih dari lima tahun.
Namun jika terlambat diketahui, kandas jantung ringan bisa masuk ke fase nan lebih berat dan susah diobati. Angka keberhasilan sembuh untuk kategori ini menjadi lebih rendah.
"Kalau tetap ringan (gejalanya) dia (jantung) kemungkinan untuk kembali itu tetap besar. Banyak pasien kita begitu. Jadi sudah terdeteksi dari awal, dia keluhannya tidak terlalu berat dan tetap masuk kategori hijau itu di atas 70 persen. Sukses full rate-nya untuk survive-nya di atas lima tahun ya," kata master ahli jantung dan pembuluh darah dari RSUD Tangerang, dr Siti Elkana Nauli, SpJP (K), FIHA, FASCC,FHFA berasas catatan detikHealth.
Gejala Gagal Jantung
Kondisi kandas jantung bisa dideteksi sejak awal melalui beragam gejala. Berikut sejumlah indikasi kandas jantung nan kudu diwaspadai, dikutip dari situs Mayo Clinic:
- Sesak napas saat beraktivitas alias ketika berbaring.
- Mudah capek dan lemah.
- Pembengkakan pada tungkai, pergelangan kaki, telapak kaki, dan wilayah perut.
- Detak jantung sigap alias tidak teratur.
- Kemampuan bentuk berkurang.
- Sesak napas hingga terdengar bunyi ngik-ngok (mengi).
- Batuk nan tidak kunjung sembuh alias nan mengeluarkan lendir putih alias merah muda disertai bercak darah.
- Kenaikan berat badan nan sangat sigap akibat penumpukan cairan.
- Mual dan kurang nafsu makan.
- Sulit berkonsentrasi alias penurunan kewaspadaan.
- Nyeri dada.
Penyebab Gagal Jantung
Gagal jantung sering kali terjadi akibat kondisi kesehatan lainnya. Dilansir dari situs WebMD, berikut ini beberapa kondisi nan menyebabkan kandas jantung:
- Cacat jantung bawaan
- Penyakit katup jantung
- Infeksi
- Detak jantung tidak teratur
- Masalah pada otot jantung (kardiomiopati)
- Kemoterapi
- Penyakit tiroid
- Gangguan penggunaan narkoba
- Sakit paru paru
- Penyakit HIV /AIDS.
Faktor Risiko
Selain akibat kondisi kesehatan lain, beberapa aspek di bawah ini bisa meningkatkan akibat kandas jantung:
- Usia. Semakin tua, jantung seseorang semakin lemah dan kaku. Hal ini membikin seseorang lebih rentan mengalami kandas jantung.
- Genetik. Jika ada personil family nan pernah mengalami kandas jantung, artinya Anda juga berisiko mengalaminya.
- Gaya hidup tidak sehat. Ini meliputi pola makan nan tidak sehat, merokok, konsumsi narkoba, alkohol, dan kurangnya aktivitas fisik.
Jika detikers merasakan indikasi seperti di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter bakal mendiagnosis apakah indikasi tersebut berangkaian dengan kandas jantung alias kondisi lainnya.
(bai/row)