ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di area hijau pada perdagangan hari ini, Jumat (14/2/2025). IHSG menutup perdagangan dengan kenaikan 24,9 poin alias 0,38% ke level 6.638.
Sebanyak 301 saham naik, 261 turun, dan 347 tidak berubah. Transaksi hari ini tergolong ramai dengan nilai mencapai Rp 14,64 triliun nan melibatkan 14,62 miliar saham dalam 1,15 juta transaksi.
Kendati parkir di area hijau, kenaikan IHSG hari ini belum bisa mengompensasi penurunan sepanjang tahun berjalan. Pada awal tahun ini, IHSG masih berada di level 7.100-an.
Adapun secara sektoral, properti memimpin pergerakan IHSG hari ini dengan kenaikan 3,81%. Lalu diikuti oleh utilitas 1,07%, teknologi 1,03%, konsumer 0,4%, bahan baku 0,17%, industri 0,16%, dan finansial 0,09%.
Sementara itu dari sisi saham, Bank Mandiri alias BMRI menjadi penggerak utama dengan berat indeks poin sebesar 11,17. BMRI pada perdagangan hari ini tercatat naik 1,5% ke level 5.100.
Kemudian saham TLKM juga menjadi penggerak dengan berat indeks poin 9,26. Pada perdagangan hari ini, TLKM tercatat naik 4,55% ke level 2.530.
Pergerakan positif IHSG hari ini tidak terlepas dari respons pelaku pasar terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump menunda pembalasan tarif.
Pada Kamis (13/2/2025), Trump menandatangani memorandum presiden nan merinci rencana besarnya untuk memberlakukan tarif resiprokal alias imbal kembali kepada mitra-mitra jual beli AS.
Perintah ini bakal mengarahkan Perwakilan Perdagangan AS dan Menteri Perdagangan untuk mengusulkan bea masuk baru secara per negara sebagai upaya untuk menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan.
Proses ini diperkirakan bisa menyantap waktu berminggu-minggu alias berbulan-bulan untuk diselesaikan. Howard Lutnick, calon Menteri Departemen Perdagangan, mengatakan kepada wartawan bahwa semua studi kudu selesai pada 1 April dan Trump bisa bertindak segera setelahnya.
Presiden mengatakan AS bakal memperlakukan kebijakan non-tarif negara lain sebagai praktik perdagangan nan tidak setara nan memerlukan tarif sebagai respons.
Kebijakan itu termasuk pajak pertambahan nilai (PPN), alias VAT, dan praktik lain nan dianggap oleh instansi Perwakilan Perdagangan AS sebagai pembatasan perdagangan nan tidak adil.
Trump mengatakan bahwa negara-negara lain tidak bakal diizinkan untuk mengirimkan peralatan alias peralatan lainnya ke AS melalui negara lain. Dia juga menyarankan bahwa tarif tambahan, termasuk pada impor mobil, bakal segera diberlakukan.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Semringah Saat IHSG Terperosok ke Level 6.500-an
Next Article IHSG Dibuka Merah, Balik Lagi ke Level 7.400-an