ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Banyak orang tua mengharapkan agar anaknya tumbuh menjadi orang nan sukses dan mempunyai adab nan baik. Namun rupanya mendidik anak agar tumbuh menjadi penurut juga tidak semudah dibayangkan. Peran orang tua dalam mendidik bakal sangat berjuntai pada gimana pola asuh nan dilakukan.
Camilla Miller, mahir parenting sekaligus pembimbing Language of Listening Parent Coaching mengungkapkan tiga langkah untuk membikin anak menjadi sosok pendengar nan baik. Apa saja? Berikut ulasannya dikutip dari CNBC Internasional.
1. Arahkan perilaku anak
Apabila anak menunjukkan perilaku nan Anda tidak suka, bantulah mereka untuk mengarahkan perilaku tersebut dengan langkah nan lebih baik.
Misalnya, anak sering meloncat-loncat di sofa alias kasur, daripada memarahinya, lebih baik Anda memfasilitasi si mini dengan memberikan trampolin sebagai upaya menunjukkan bahwa meloncat-loncat di sofa alias kasur bukanlah perihal nan baik. Namun di samping itu, Anda juga tetap menunjukkan rasa peduli dan support terhadap perilaku kesukaannya.
"Hal tersebut perlu dilakukan untuk memandang apa nan sebenarnya anak butuhkan dan membantu mereka untuk menemukan langkah agar perilakunya dapat diterima," jelas Miller.
2. Katakan Hal Berdasarkan Apa nan Dilihat
Menurut Miller, mengungkapkan suatu perihal berasas apa nan Anda lihat merupakan perihal krusial nan kudu dilakukan orang tua. Sebab, langkah komunikasi nan seperti ini bakal lebih mudah dipahami dan diterima si kecil.
Sebagai contoh, ketika anak sedang bermain, mungkin Anda bakal berpikir bahwa si mini tidak mau berbagi mainan dengan temannya. Namun pada kenyataannya, mungkin si mini bukannya tidak mau berbagi, tetapi dia memang sibuk bermain.
Dalam kasus seperti ini, orang tua bisa mengatakan, "Wah, bermainnya seru, ya," alias "Kamu kelihatannya sibuk sekali,". Dengan begitu, mungkin anak justru bakal berani untuk jujur mengungkapkan apa nan mereka rasakan. Hal tersebut lantaran Anda menunjukkan sikap nan peduli kepadanya.
"Ketika anak merasa tidak didengarkan, mereka bakal merasa bahwa Anda mengabaikan apa nan mereka mau dan butuhkan," sebut Miller.
"Jika Anda mau didengarkan, dengarlah emosi anak terlebih dulu," ujar Miller menegaskan sungguh pentingnya mendengarkan dan memvalidasi emosi anak.
3. Apresiasi Anak
Apabila anak baru saja menyelesaikan suatu permasalahan, tunjukkan kepedulian Anda dengan mengapresiasi kelebihan mereka. Hal tersebut dapat diucapkan melalui perkataan seperti, "Kamu keren bisa menyelesaikannya dengan baik," alias "Bunda bangga, deh, sama kamu,".
Dengan demikian, anakpun bakal memandang bahwa mereka adalah seseorang nan bisa membikin keputusan dengan baik dan kompeten dalam melakukan sesuatu. Sesudah itu, mereka bakal terus melakukan perihal baik untuk ke depannya.
"Dengan memahami bunyi hati anak, Anda membantu mereka untuk meningkatkan kepercayaan diri," sebut Miller.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Harum Bisnis Parfum, Dari Custom Hingga Aroma Khas Nusantara
Next Article Jangan Diabaikan, 6 Kebiasaan Ini Bikin Anak Pendek