ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — Di tengah ketidakpastian ekonomi, emas menjadi primadona investor. Apalagi, proses investasi emas juga sudah bisa dilakukan dengan langkah nan lebih praktis, ialah lewat kanal digital.
Namun jangan salah, terlepas dari banyaknya untung investasi emas, ada beberapa perihal nan menjadi kekurangan investasi safe haven itu nan juga perlu diperhatikan. Oleh lantaran itu, jika memang Anda menyukai instrumen investasi ini, Anda tetap wajib melakukan diversifikasi.
Berikut adalah 7 perihal nan perlu diperhatikan sebelum berinvestasi emas.
1. Emas tak bisa hasilkan pendapatan pasif
Deposito bakal menghasilkan bunga, surat berbobot negara mempunyai kupon imbal hasil, sementara itu sejumlah reksa biaya dan saham bisa memberikan Anda dividen. Sementara itu emas tidak bisa memberikan Anda sebuah pendapatan berupa cash layaknya instrumen finansial di atas.
Bahkan ada nan menyebut emas bukan investasi, tetapi instrumen nan digunakan untuk melindungi nilai aset. Adapun untung dari investasi emas hanyalah capital gain alias kenaikan nilai emas itu sendiri seiring dengan berjalannya waktu.
2. Emas sama sekali tidak bisa untuk jangka pendek
Jangan berambisi untung dalam investasi emas di jangka waktu dua tahun, Anda malah bisa rugi lantaran ada selisih nan tinggi antara nilai beli dan nilai buyback emas, terutama jika patokannya adalah emas Antam.
Mungkin dalam kondisi tertentu emas bisa menghasilkan untung jangka pendek. Akan tetapi secara natural, emas mempunyai sifat instrumen jangka panjang.
3. Harga emas melambat saat perekonomian bumi stabil
Tidak bakal ada nan bisa memprediksi apa nan terjadi di masa nan bakal datang. Ketika perekonomian stabil dan tidak ada lagi sentimen-sentimen jelek nan bermunculan, maka nilai emas bisa melambat.
Perlambatan itu disebabkan lantaran penanammodal di bumi bakal lebih tertarik untuk menempatkan uangnya ke aset-aset berisiko seperti saham dan lainnya, daripada emas nan merupakan safe haven.
Penurunan nilai emas tentu bakal berpengaruh pada nilai buyback emas, nan bisa berbuntut kerugian investasi.
4. Risiko lenyap cukup tinggi
Hal ini bertindak bagi mereka nan berinvestasi dengan emas batangan. Meski sudah ada emas digital nan disediakan beberapa platform-platform investasi, tetap banyak pula orang nan beranggapan bahwa membeli emas nan kondusif adalah dengan membeli emas batangan alias fisik.
Ketika kita mempunyai emas dalam corak riil, maka bakal ada keharusan tersendiri bagi kita untuk menyimpannya di tempat nan aman.
Meski Anda menyimpannya di tempat nan Anda rasa aman, akibat kehilangan akibat dicuri tetap tetap ada. Untuk akibat nan satu ini, Anda bisa mengatasinya dengan menyewa safe deposit box.
5. Risiko Penipuan
Dalam perihal ini, segala instrumen investasi juga mempunyai akibat penipuan. Akan tetapi di tengah maraknya buletin mengenai pembelian emas, Anda perlu berhati-hati ada pihak nan memanfaatkan perihal tersebut.
Anda perlu mewaspadai akibat penipuan dalam investasi emas, seperti emas tiruan dan investasi emas bodong. Pilihlah tempat membeli emas nan terpercaya dan jangan mudah terbuai dengan iming-iming imbal hasil nan tidak masuk akal.
6. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Investasi emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan dolar Amerika Serikat. Oleh lantaran itu, nilai emas dalam rupiah bakal dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap USD.
Jika nilai rupiah melemah terhadap dolar AD, maka nilai emas dalam rupiah bakal naik. Sebaliknya, jika nilai rupiah menguat terhadap AS, maka nilai emas dalam rupiah bakal turun.
7. Risiko Spekulasi
Meskipun mempunyai sifat natural sebagai instrumen jangka panjang, emas juga dapat menjadi objek spekulasi. Akan tetapi tentu akibat ini lebih mini dibandingkan instrumen lain, seperti saham.
Spekulan dapat menyebabkan nilai emas naik alias turun dengan cepat, sehingga dapat merugikan penanammodal nan tidak memahami akibat spekulasi.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Emas Banyak Diburu Investor Hingga Bank Sentral Dunia
Next Article Video: Harga Emas Makin Berkilau, Saham Emitennya Ikut Melambung?