9 Kebiasaan Sepele Yang Ternyata Bisa Picu Mati Muda

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang tidak menyadari bahwa salah satu aspek nan memengaruhi panjang umur manusia adalah style hidup alias aktivitas sehari-hari. Terlalu sering menerapkan style hidup nan tidak sehat bisa berakibat jelek bagi kesehatan dalam jangka waktu nan panjang, apalagi bisa memengaruhi panjang umur seseorang.

Maka dari itu, krusial bagi setiap perseorangan untuk mengetahui apa saja kebiasaan nan bisa memicu umur pendek. Apa saja? Berikut rangkumannya.

1. Kurang Tidur

Penelitian menunjukkan bahwa orang nan tidak mendapatkan jumlah jam tidur nan cukup bakal mempunyai umur nan lebih pendek alias lebih sigap meninggal.

Orang dewasa setidaknya kudu tidur selama tujuh sampai delapan jam semalam. Menurut Harvard Medical School's Healthy Sleep, manusia tidak boleh tidur kurang dari 5 jam dan lebih dari 9 jam.

Menurut para ahli, kurang tidur bisa melemahkan kekebalan tubuh, meningkatkan akibat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes. Secara tidak langsung, penyakit ini bakal meningkatkan akibat kematian awal Anda.

Para mahir menyarankan agar setiap perseorangan tidur di waktu nan sama setiap malam, serta menghindari minum alkohol alias menggunakan alat-alat elektronik tiga jam sebelum tidur.


2. Duduk terlalu lama

Menurut penelitian nan dipublikasikan British Medical Journal, duduk selama lebih dari tiga jam sehari dapat memperpendek usia manusia hingga dua tahun.

Sebab, duduk dapat meningkatkan akibat terkena kanker, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit lain nan bisa "mempersingkat" hidup seseorang.

Jika pekerjaan mengharuskan Anda untuk banyak duduk, luangkan waktu setiap 30 menit sekali untuk berdiri dan berjalan-jalan ringan, meskipun di dalam ruangan.

3. Sering makan daging merah alias daging olahan 

Menurut Harvard Men's Health Watch, menambahkan satu porsi daging merah alias daging olahan dalam menu makan harian dapat meningkatkan akibat kematian sekitar 13 persen.

Guna menghindari akibat tersebut, Anda bisa mengganti daging merah dengan corak protein lain, seperti ikan. Menurut ahli, mengonsumsi ikan dapat mengurangi tingkat kematian sebesar 7 persen.

Selain itu, unggas, seperti ayam dan kalkun juga diklaim bakal mengurangi akibat kematian seseorang hingga 14 persen. Sementara itu, biji-bijian, seperti kacang-kacangan memberi meningkatkan kesempatan untuk mempunyai umur panjang dengan pengurangan akibat kematian awal hingga 19 persen.

4. Tidak sarapan

Penelitian mengungkapkan bahwa orang nan melewatkan sarapan justru mengalami masalah dengan berat badan. Orang nan melewatkan sarapan biasanya bakal makan lebih banyak kalori di siang hari dan berisiko mengalami obesitas.

Menurut American Heart Association, orang nan sarapan pagi lebih sehat secara keseluruhan lantaran mempunyai kadar kolesterol nan lebih baik, kesehatan kardiovaskular nan lebih baik, dan tekanan darah nan lebih rendah daripada orang-orang nan sering melewatkan sarapan.

Satu penelitian mini apalagi menemukan bahwa orang nan melewatkan sarapan mempunyai tingkat kematian nan lebih tinggi, ialah sebesar 50 persen dibandingkan dengan mereka nan rutin sarapan.

5. Tidak senang & takut kematian

Stres dalam corak apapun rupanya bisa memperburuk kesehatan, khususnya jantung. Menurut Johns Hopkins Medicine, nyaris semua emosi negatif nan berkepanjangan, seperti kemarahan, dendam, hingga kesedihan bakal menyebabkan beberapa masalah pada tubuh manusia.

Ketika Anda mengalami emosi negatif, tekanan darah Anda naik, debar jantung Anda melonjak, dan tubuh Anda melepaskan hormon stres kortisol. Perlu diketahui, kortisol dapat meningkatkan akibat penyakit jantung.Tak hanya itu, orang nan terlalu cemas alias takut kematian rupanya bisa membikin seseorang "lebih dekat pada kematian" tersebut. Ada banyak perihal nan merenggut nyawa manusia, seperti serangan teroris, kanker, musibah alam, virus, dan lainnya.

Terlalu paranoid dengan kematian bisa membikin seseorang terus merasa resah dan pada akhirnya membunuh secara perlahan.

6. Melakukan peregangan leher

Membunyikan alias melakukan peregangan leher mungkin menjadi salah satu kebiasaan nan dilakukan oleh banyak orang untuk mendapatkan relaksasi. Namun, jika dilakukan terlalu sering dan tanpa tahu langkah nan tepat dapat menyebabkan masalah serius, termasuk stroke.

Menurut studi kasus nan dikutip Science Alert pada 2019, seorang laki-laki berumur 28 tahun mengalami leher terjepit dan kemudian mengalami stroke berat. Tindakan meregangkan leher rupanya dapat merobek arteri sehingga menyebabkan pembekuan darah dan stroke.

7. Boros dan banyak utang

Tidak bijak dalam menggunakan dan mengelola duit bisa berakibat mempunyai masalah keuangan. Ternyata, perihal ini dapat memicu penyakit kardiovaskular.

Sebuah studi pada 2014 nan dipublikasikan di BMC Public Health menemukan bahwa orang tua nan hidup dari penghasilan ke penghasilan tanpa mempunyai biaya berlebih untuk keadaan darurat mempunyai akibat nan lebih besar untuk terkena penyakit kardiovaskular.

Orang nan lebih berhati-hati dengan finansial condong tidak menderita tekanan finansial nan betul-betul dapat merusak hati Anda.

8. Tidak suka makan pedas

Jika Anda selalu menghindari makanan pedas, Anda mungkin kehilangan kesempatan untuk hidup lebih lama.

Menurut Harvard Health, orang nan suka makanan pedas setiap hari mempunyai kesempatan kematian 14 persen lebih rendah daripada orang nan makan makanan pedas hanya seminggu sekali.

Tidak hanya mengurangi resiko nomor kematian, mengonsumsi makanan pedas juga dapat menurunkan resiko beberapa jenis penyakit, seperti kanker, penyakit jantung iskemik, dan gangguan pernapasan.

Selain gelombang konsumsi makanan pedas, sumber dan jenis makanan pedas nan dikonsumsi juga menjadi aspek penentu. Orang nan mengkonsumsi cabe segar mempunyai resiko terkena kanker, penyakit jantung, dan glukosuria nan lebih rendah dibandingkan orang nan mengkonsumsi cabe nan telah dikeringkan.

Meskipun demikian, studi ini hanya berkarakter observasi dan tetap terlalu sigap untuk menentukan apakah memang ada hubungan antara makanan pedas dan nomor kematian nan rendah.

9. Tidak suka bersosialisasi

Para mahir mengungkapkan bahwa kurang bersosialisasi dan condong lebih sering mengasingkan diri mempunyai akibat nan sama berbahayanya dengan kebiasaan merokok alias minum alkohol terhadap kesehatan. Kurang bersosialisasi diklaim dapat meningkatkan kecenderungan orang berumur pendek hingga 50 persen.

Tidak hanya itu, kurangnya paparan sinar mentari juga dapat mengganggu siklus tidur sehingga akibat mengalami kematian awal meningkat.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rayakan Keberagaman, Bisnis Kosmetik Dobrak Standar Kecantikan

Next Article 8 Kebiasaan Sehat nan Kasih Tambahan Umur Hingga 24 Tahun

Selengkapnya