ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — Saham PT Pertamina Geotherman Energy Tbk (PGEO) telah naik 45% dalam lima hari perdagangan terakhir. Pada 14 Mei 2025, saham PGEO ditutup di nilai 945 dan sejak akhir pekan lampau alias 16 Mei 2025, saham anak ushah Pertamina ini telah melampaui level 1.000.
Kendati sudah naik 45% dalam lima hari perdagangan terakhir, saham PGEO hari ini, Rabu (21/5/2025) tetap diburu oleh investor. Tercatat hingga pukul 11.35 WIB nilai transaksi PGEO mencapai Rp 238,8 miliar dan berada di urutan ke-8 dalam daftar emiten dengan nilai transaksi tertinggi.
Sebagai informasi, PGEO diburu penanammodal sejak pekan lalu. Nilai transaksi pada 16 Mei 2025 mencapai Rp 445 miliar, sedangkan pekan sebelumnya hanya sekitar Rp 5,9 miliar.
Saham PGEO mendadak ramai diserbu penanammodal menjelang rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 3 Juni 2025. Ada beberapa agenda krusial dalam mata aktivitas rapat, ialah penggunaan untung bersih tahun kitab 2024 dan persetujuan perubahan pengurus perseroan.
Sementara itu, dalam keterbukaan info pada 19 Mei 2025, PGEO mengumukan rencana penambahan aktivitas upaya baru, ialah jasa pengetesan laboratorium dan perangkat uji dalam proses industri.
Adapun PGEO mencatat pendapatan sepanjang kuartal I-2025 sebesar US$ 101,51 juta. Sementara untung bersih perusahaan sebesar US$31,37 juta alias sekitar Rp528,91 miliar pada kuartal I/2025, turun 33,97% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Yurizki Rio mengatakan, pendapatan tersebut diperoleh di tengah dinamika industri daya dan kontraksi ekonomi secara global.
Mengacu pada laporan finansial interim per 31 Maret 2025, PGEO membukukan total aset senilai US$3,03 miliar, naik 0,93% yoy. Ekuitas senilai US$2,04 miliar, meningkat 1,56% yoy. Kas dan setara kas senilai US$ 703,86 juta, tumbuh 7,43% yoy, serta kas bersih dari aktivitas operasi US$ 77,47 juta, naik 12,04% yoy.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Butuh Investasi USD 7 Miliar, PGE Mau Gandeng Danantara
Next Article Video:PGE & Nasib Bisnis Panas Bumi Saat AS Tinggalkan Paris Agreement