ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Beberapa negara di bumi rupanya mempunyai masyarakat nan paling percaya pada Tuhan. Mereka pun kerap melakukan aktivitas merawat keagamaan demi mendekatkan diri pada sang Pencipta. Tak hanya itu, kepercayaan nan mereka anut juga memengaruhi langkah mereka menjalani hidup.
Melansir dari World Atlas, majalah CEOWORLD dan Global Business Policy Institute melakukan survei nan mengukur tingkat religiositas di 148 negara. Melalui 370 ribu masyarakat bumi sebagai partisipan, penelitian ini mengulik perspektif tentang gimana kepercayaan mempengaruhi sistem budaya, sosial, dan politik di seluruh dunia.
Lantas, negara apa saja nan paling religius di dunia? Berikut daftar sepuluh negara paling religius di dunia.
1. Somalia (Skor Religiositas 99.8)
Foto: AP/Farah Abdi Warsameh
Somali men pray at the Isbaheysiga Mosque in Mogadishu, Somalia on Friday Dec. 4, 2020. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)
Somalia adalah negara nan mempunyai sejarah spiritual menarik. Agama-agama tradisional Afrika, Islam, dan Kekristenan (Kristen dan Katolik) meninggalkan jejak di salah satu negara Afrika Timur ini.
Islam memainkan peran krusial di Somalia sejak abad ketujuh. Bahkan, Somalia merupakan salah satu tempat pertama nan memeluk kepercayaan Islam. Islam menyebar dengan sigap di seluruh Semenanjung Arab dan Somalia menjadi pusat krusial pembelajaran bagi bumi Muslim.
Agama-agama tradisional Afrika juga mempunyai akar nan dalam di Somalia. Saat ini, tetap banyak masyarakat Somalia nan terus menjalankan tradisi-tradisi Afrika berbarengan dengan Islam.
Meskipun tiba di Somalia pada abad ke-12, Kekristenan tetap menjadi kepercayaan minoritas di negara ini.
2. Nigeria (Skor Religiositas 99.7)
Dalam perihal budaya dan masyarakat, Nigeria adalah negara nan sebagian besar penduduknya menganut kepercayaan Islam dengan kebanyakan Islam Sunni.
Menurut perkiraan tahun 2018 dalam The World Factbook oleh CIA, populasinya diperkirakan 53,5% Muslim, 45,9% Kristen (10,6% Katolik Roma dan 35,3% Kristen lainnya).
Asal-usul Islam di Nigeria berasal pada abad ke-15, ialah ketika Islam diperkenalkan melalui penyebaran Kekaisaran Songhai. Islam menyebar dengan sigap di seluruh Nigeria sehingga menjadi kepercayaan mayoritas.
3. Bangladesh (Skor Religiositas 99.5)
Bangladesh adalah negara dengan sejarah spiritual nan panjang dan beragam.
Agama Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen meninggalkan jejak di negara ini. Buddhisme dan Hinduisme tiba di Bangladesh pada abad ketiga. Berdasarkan sejarah, kedua kepercayaan tersebut dibawa oleh para pedagang dari India dan China.
Hindu dan Buddha pun dengan sigap menyebar di kalangan kelas penguasa dan seluruh negeri dengan pembangunan kuil-kuil dan biara-biara. Tradisi keagamaan ini telah memainkan peran krusial dalam membentuk identitas budaya dan spiritual Bangladesh, serta terus mempengaruhi negara ini hingga saat ini.
Sementara itu, kepercayaan Islam tiba di Bangladesh pada abad keenam melalui pedagang Muslim dari Timur Tengah. Islam secara berjenjang menyebar di seluruh wilayah Bangladesh sehingga menjadi kepercayaan dominan.
Lalu, Bangsa Eropa juga meninggalkan pengaruhnya pada lanskap keagamaan Bangladesh, ialah dengan memperkenalkan Kekristenan pada abad ke-16. Saat ini, kebanyakan masyarakat Bangladesh adalah Muslim dengan minoritas mini nan menganut Hinduisme, Buddhisme, dan Kristen.
4. Ethiopia (Skor Religiositas 99.3)
Ethiopia adalah negara di Afrika nan kebanyakan penduduknya berakidah Kristen. Menurut tradisi Ethiopia, pengenalan kepercayaan Kekristenan ke Kekaisaran Aksum terjadi pada abad keempat Masehi, ialah ketika seorang misionaris berkata Yunani, Frumentius, menggantikan Raja Ezana. Hal ini menandai awal dari sejarah panjang kepercayaan Kristen di Ethiopia.
Saat ini, Frumentius dihormati sebagai santo dalam Gereja Ortodoks Ethiopia. Frumentius dianggap sebagai sosok krusial dalam melestarikan dan mempromosikan ketaatan Kristen di negara ini selama berabad-abad.
Selain Kristen, kepercayaan Islam juga mempunyai sejarah panjang di Ethiopia. Menurut sejarah, organisasi Muslim pertama diyakini tiba di Ethiopia sejak abad ke-7. Meskipun tetap menjadi kepercayaan minoritas, Islam telah mempunyai akibat signifikan terhadap budaya dan sejarah di Ethiopia.
5. Yaman (Skor Religiositas 99.1)
Yaman adalah negara dengan sejarah spiritual nan menarik. Yudaisme, Kekristenan, dan Islam juga turut meninggalkan jejak krusial di negara ini.
Islam telah memainkan peran krusial di Yaman sejak abad ketujuh Masehi, ialah ketika Nabi Muhammad mengirim menantunya sebagai Gubernur Yaman. Dari sana, Islam menyebar dengan sigap di seluruh Semenanjung Arab dan Yaman menjadi pusat pembelajaran dan pengetahuan pengetahuan bagi masyarakat Muslim.
Selain itu, Yudaisme juga mempunyai akar nan dalam di Yaman sejak organisasi Yahudi pertama tiba sejak abad ketiga. Sementara itu, Kekristenan tiba di Yaman pada abad keenam.
Saat ini, Yaman adalah negara dengan kebanyakan masyarakat berakidah Islam.
6. Malawi (Skor Religiositas 99)
Malawi adalah negara dengan warisan spiritual nan kompleks melalui agama-agama tradisional Afrika, Kekristenan, dan Islam. Agama-agama itu disebut berkedudukan dalam membentuk budaya dan sejarah Malawi.
Selama berabad-abad, Malawi menjadi rumah bagi campuran kepercayaan tradisional Afrika nan beragam. Hingga saat ini, sebagian besar orang tetap mengikuti praktik-praktik ini berbarengan dengan kepercayaan lain.
Kekristenan pertama kali dikenalkan kepada Malawi oleh para misionaris Eropa pada abad ke-19. Sejak saat itu, Kristen menjadi kepercayaan kebanyakan di Malawi.
Selain Kristen, kepercayaan Islam juga mempunyai sejarah panjang di Malawi, ialah sejak pedagang Muslim pertama tiba di pantai Afrika Timur pada abad ke-15. Meskipun menjadi kepercayaan minoritas, Islam telah mempunyai akibat signifikan pada budaya dan sejarah Malawi.
7. Indonesia (Skor Religiositas 98.7)
Foto: Umat muslim menjalakan ibadah di Masjid Istiqlal, Jakarta. (detikai.com/Faisal Rahman)
Saat ini, Indonesia mengakui enam agama, ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu.
Pada abad ke-1 dan ke-2 Masehi, kepercayaan Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari India dan China. Kedua kepercayaan tersebut menyebar dengan sigap di seluruh kepulauan dan menjadi terkenal di kalangan elit.
Sementara itu, kepercayaan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 melalui pengaruh para pedagang Muslim dari Timur Tengah. Islam secara berjenjang mendapatkan injakan di seluruh negeri dan akhirnya menjadi kepercayaan kebanyakan di Indonesia.
Tidak hanya bangsa India, China, dan Timur Tengah, bangsa Eropa juga meninggalkan pengaruhnya pada lanskap keagamaan Indonesia dengan memperkenalkan Kekristenan pada abad ke-16.
8. Sri Lanka (Skor Religiositas 98.6)
Sri Lanka mempunyai sejarah kepercayaan nan panjang dan beragam. Pulau ini telah menjadi rumah bagi beragam tradisi dan praktik keagamaan selama beratus-ratus tahun dengan pengaruh dari Hinduisme, Buddha, Islam, dan Kekristenan.
Buddha diperkenalkan ke Sri Lanka pada abad ke-3 SM oleh biksu misionaris, Mahinda, nan dikirim oleh Kaisar India Ashoka untuk menyebarkan kepercayaan Buddha ke Srilanka. Tradisi Buddha berakar di Sri Lanka dan menjadi kepercayaan mayoritas.
Hinduisme juga mempunyai sejarah panjang di Sri Lanka. Berkat perihal tersebut, Srilanka menjadi negara dengan banyak kuil Hindu dan tempat suci.
Selain itu, kepercayaan Islam juga diperkenalkan ke Srilanka pada abad ketujuh, sementara Kekristenan memulai jejaknya di Sri Lanka melalui para kolonialis Eropa pada abad ke-16. Keberagaman kepercayaan di Sri Lanka mencerminkan sejarah kompleks dan beragam dari pulau ini.
9. Mauritania (Skor Religiositas 98.5)
Mauritania terletak di Afrika Utara. Negara ini mempunyai sekitar empat juta masyarakat dengan kebanyakan menganut kepercayaan Islam.
Meskipun tidak terlalu beragam dari segi agama, Mauritania mempunyai keberagaman bahasa cukup kaya. Bahasa Arab adalah bahasa resmi Mauritania, tetapi banyak masyarakat nan berbincang bahasa Prancis, serta bahasa-bahasa lokal, seperti Soninke, Pulaar, dan Wolof.
10. Djibouti (Skor Religiositas 98.2)
Djibouti adalah negara nan terletak di Tanduk Afrika dan berbatasan dengan Laut Merah. Islam telah memainkan peran sentral dalam identitas Djibouti selama beratus-ratus tahun dengan kebanyakan penduduknya menganut Islam Sunni. Asal-usul Islam di Djibouti berasal pada abad ke-7, ialah ketika para pedagang dan pemukim Arab memperkenalkan Islam ke wilayah tersebut.
Salah satu aspek nan membikin penyebaran Islam berjalan dengan sigap di Djibouti adalah letak nan persimpangan perdagangan dan pertukaran budaya antara Afrika dan Timur Tengah.
Melihat daftar diatas, tidak ada Arab Saudi dalam daftar negara relijius padahal kiblat umat Islam berada di negara tersebut. Stereotip itu tidak sepenuhnya betul karena banyak masyakat di Arab Saudi sekarang memilih untuk menjadi ateis alias agnostik sehingga tidak lagi percaya pada kepercayaan alias konsep ketuhanan.
Hal ini disebabkan oleh beragam faktor, seperti kekecewaan terhadap patokan pemerintah dan kegagalan kepemimpinan. Mereka menganggap patokan pemerintah terlalu kaku dan terlampau ketat.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Penyebab Tiket Konser Musik RI Lebih Mahal dari Singapura Cs
Next Article Dramatis! Timnas Indonesia Dipaksa Bermain Imbang 2-2 Lawan Bahrain