ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak mentah-mentah usulan Amerika Serikat mengenai kepemilikan Rusia atas Crimea.
Zelensky menegaskan Crimea selamanya merupakan wilayah Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada nan perlu dibicarakan. Ini melanggar konstitusi kami. Ini wilayah kami, wilayah rakyat Ukraina," ucap Zelensky kepada wartawan, seperti dikutip The Kyiv Independent, Selasa (22/4).
Pernyataan Zelensky ini dilontarkan usai Amerika Serikat dikabarkan mengusulkan untuk mengakui Crimea sebagai milik Rusia demi mengakhiri perang di Ukraina.
Zelensky pun memperingatkan pembicaraan apa pun mengenai Crimea berisiko menceburkan negosiasi ke dalam permainan Rusia.
"Begitu pembicaraan tentang Crimea dan wilayah kedaulatan kami dimulai, pembicaraan itu memasuki format nan diinginkan Rusia, ialah memperpanjang perang, lantaran tidak mungkin untuk menyetujui semuanya dengan cepat," kata Zelensky.
Zelensky menegaskan proposal apa pun nan mencakup Crimea di dalamnya tak bakal pernah diterima oleh Kyiv.
Pada 14 April, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Steve Witkoff, mengatakan kepada Fox News bahwa kesepakatan tenteram antara Rusia-Ukraina dapat berpusat pada status lima wilayah.
Witkoff tidak menyebut apa saja lima wilayah itu. Namun, kelima wilayah diyakini merujuk pada Crimea, nan dicaplok secara terlarangan oleh Rusia pada 2014, serta Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson, nan sebagian telah diduduki Kremlin dalam perang saat ini.
Pada 18 April, CNN juga melaporkan bahwa pemerintahan Trump siap mengakui Crimea sebagai wilayah Rusia. Kerangka kerja alias framework itu apalagi disebut telah dibagikan ke para pejabat Eropa dan Ukraina saat berjumpa di Prancis beberapa hari lalu.
Hari ini (23/4), Ukraina dijadwalkan melakukan pertemuan di London berbareng dengan delegasi dari AS, Inggris, dan Prancis mengenai proposal gencatan senjata. Namun demikian, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dikabarkan tak bakal datang menyusul pernyataan keras Zelensky.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Tammy Bruce mengatakan Rubio tak bisa datang lantaran "masalah logistik". Sebagai gantinya, utusan unik Trump untuk urusan Rusia-Ukraina, Keith Kellog, nan bakal datang dalam pertemuan.
(blq/bac)