Yupi Resmi Melantai Di Bursa, Bidik Dana Segar Rp 2 T

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Produsen permen kenyal, PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) resmi mencatatkan saham perdananya melalui initial public offering(IPO) di perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/3).

Berdasarkan pantauan detikaicom pada panel perdagangan BEI pukul 09.05 WIB, emiten ini terbang 1,67% ke level Rp 2.430 per lembar saham saat mengawali kiprahnya di pasar modal.

YUPI melepas 854,44 juta saham alias sekitar 10% dari modal disetor dan ditempatkan usai IPO. Dana nan dibidik dari IPO mencapai Rp 2,04 triliun. Dalam penawaran perdana, YUPI menetapkan nilai saham sebesar Rp 2.390 per lembar saham.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

YUPI menunjuk CIMB Niaga Sekuritas dan Mandiri Sekuritas menjadi penjamin emisi pengaruh dan OCBC Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.

"Pencapaian YUPI hingga hari ini tidak terlepas dari kerjasama erat antara beragam pihak, mulai dari konsumen nan setia, pemegang saham, mitra bismis, hingga seluruh tenaga kerja kami nan telah bekerja penuh dedikasi. Kolaborasi ini lah nan membawa YUPI menjadi merek permen terkemuka nomor satu di Indonesia," kata Direktur Utama YUPI, Yohanes Teja, dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (25/3).

YUPI berencana mengalokasikan 77% biaya IPO untuk shopping modal, khususnya pembangunan pabrik baru di Nganjuk, Jawa Timur, nan ditargetkan beraksi pada tahun 2026.

Sementara sekitar 23% lainnya dialokasikan sebagai modal kerja untuk mendukung ekspansi bisnis, baik di pasar domestik maupun internasional, termasuk pembayaran kepada distributor, pembelian bahan baku dan produksi peralatan jadi, penambahan jumlah karyawan, hingga peningkatan penjualan.

YUPI meyakini ekspansi dapat memperkuat upaya nan telah mempunyai performa solid. Adapun pada setahun terakhir, untung perusahaan meningkat 10% secara year on year (YoY) menjadi Rp 484 miliar pada September 2024. Laba perusahaan bertumbuh rata-rata 19,6% sejak 2021 hingga 2023. Sementara pendapatan meningkat rata-rata 16,3 persen dalam tiga tahun, dari Rp 2,3 triliun pada 2021 menjadi Rp 3,1 triliun di 2023.

"Kami bakal terus memperluas jangkauan dan meningkatkan standar industri permen kenyal melalui strategi ekspansi nan telah kami siapkan termasuk pembangunan pabrik baru di Jawa timur kami optimistis YUPI dapat memperkuat posisi YUPI di pasar domestik sekaligus memperluas ekspansi di pasar internasional," tutupnya.

(ara/ara)

Selengkapnya