Yasonna Bantah Isu Kongres Mundur Gegara Pdip Terpecah Belah

• 

• Berita

• Politik

Kamis, 17 April 2025 - 12:29 WIB

Jakarta, detikai.com - Ketua DPP PDIP, Yasonna Laoly membantah keras rumor penyelenggaraan kongres PDIP mundur gegara internal partai berlambang banteng itu terpecah belah. Yasonna bilang PDIP tetap solid.

"Enggak ada, kita solid lah. Mana ada beda-beda sikap," kata Yasonna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 17 April 2025.

Yasonna juga membantah kongres PDIP mundur lantaran menunggu sidang Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto selesai. "Nggak ada rumor itu," katanya.

Pun, Yasonna menegaskan tetap menunggu pengarahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk agenda kongres partai. Ia mengaku PDIP tetap dalam proses konsolidasi internal.

"Ya kita belum tahu ya tergantung ketua umum aja, kita lihat, nunggu aja perintah ketum seperti apa nanti," kata eks Menkumham itu.

Yasonna juga mengaku biaya nan dikeluarkan untuk menggelar kongres partai tidak sedikit. Maka itu, PDIP menunggu pengarahan Megawati mengenai penyelenggaraan kongres.

"(Internal) Solid iya, ya kita lihat aja dulu. Tapi, semua solid, persiapannya ini. Kan baru pemilu, baru pilkada, kan bikin kongres nggak mudah anggota-anggota itu datang ke mana kelak ditentukan, perlu biaya," ujar Yasonna.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menjelaskan internal partainya tetap belum memutuskan kapan kongres bakal digelar. Dia mengaku ada kemungkinan Kongres PDIP mundur dari agenda semua pada April 2025.

"Bisa saja mundur di bulan April, namun pastinya Insya Allah tidak lebih dari tahun 2025," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 14 April 2025.

Puan juga menyebut PDIP tak mau terburu-buru menjadwalkan kongres partai. Namun, Puan memastikan kongres bakal digelar pada tahun 2025.

"Kongres sampai saat ini belum ditentukan bakal dilaksanakan kapan, lantaran memandang situasi, kondisi nan ada. Tentu saja ini tidak perlu dilakukan terburu-buru, semuanya on the track," ujarnya.