ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Dewan Asuransi Indonesia (DAI) mengungkap tetap minimnya masyarakat nan membeli asuransi. Menurut info Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inklusi masyarakat terhadap asuransi tetap 12-13%.
Ketua Umum DAI, Yulius Billy Bhayangkara menyebut, sementara literasi masyarakat mengenai perasuransian sudah 40-44%. Dengan info itu, artinya banyak masyarakat belum membeli produk asuransi, padahal sudah mengerti soal asuransi.
"Literasi dan inklusi asuransi dalam catatan kita nan terima dari OJK, literasi perasuransian sekitar 40-44%, dan inklusi 12-13%. Memang tetap short, jauh, ini merupakan tugas berat kita semua, bahwa ada orang nan mengerti asuransi, tidak membeli asuransi. nan membeli hanya separuh dari orang nan mengerti," kata dia dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI, Senin (17/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DAI mendapatkan tugas dari OJK untuk meningkatkan pertumbuhan industri asuransi 6-8%. Yulius meyakini kondisi industri perasuransian tetap dalam level nan aman.
Saat ini, DAI mencatat di Indonesia terdapat 191 perusahaan di bagian asuransi, terdiri dari pialang asuransi 150 danreasuransi 41 perusahaan.
"Alhamdulillah jika kita lihat year on year sisa premi 9,9%, jadi petumbuhannya nyaris 10%, peningkatan ekuitas 8,1%, berbanding dengan liability 6,1%, harusnya seluruh akibat liability di-cover besaran dengan ekuitas. We're on track di posisi ini sebenarnya," jelasnya.
(ada/ara)