Warga Marah Ke Bahlil, Dprd Kota Tangerang: Itu Reaksi Yang Mewakili Semua Masyarakat

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Seorang penduduk Tangerang meluapkan kekesalannya atas kelangkaan gas LPG 3 kilogram di warung-warung saat berjumpa Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, Selasa 4 Februari 2025.

Pria nan mengaku berjulukan Efendi itu menyampaikan protesnya secara langsung kepada Bahlil dalam kunjungan ke pemasok gas di area Cibodas, Tangerang.

Terkait perihal itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Tangerang Andri S Permana mengatakan, reaksi Efendi mewakili seluruh keresahan rakyat atas kebijakan pengedaran gas LPG 3 kg.

"Itu adalah reaksi nan mewakili seluruh masyarakat nan terdampak dari penerapan kebijakan nan serampangan," kata dia dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025).

Andri juga menyoroti bahwa penerapan kebijakan redistribusi gas LPG 3 kg tanpa disertai perencanaan nan matang menjadi musibah 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Ini kudu menjadi catatan bagi pemerintah pusat, lantaran telah menimbulkan keresahan di masyarakat nan berakibat munculnya potensi konflik," jelas dia.

Andri menambahkan, pihaknya melalui DPRD Kota Tangerang mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo melalui Sufmi Dasco Ahmad nan telah mengumumkan pembatalan kebijakan tersebut.

"Harapan kami menjalang bulan suci ramadan tidak ada lagi kegaduhan nan ditimbulkan dari kebijakan nan prematur," pungkasnya.

Warga Marah Tunjuk-Tunjuk Wajah Bahlil Imbas Gas 3 Kg Langka

Seorang penduduk Tangerang meluapkan kekesalannya atas kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di warung-warung saat berjumpa Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Pria nan mengaku berjulukan Efendi itu menyampaikan protesnya secara langsung kepada Bahlil dalam kunjungan ke pemasok gas di area Cibodas, Tangerang, pada Selasa (4/2/2025).

Sambil menenteng tabung gas kosong, Efendi dengan penuh emosi berbincang kepada Bahlil nan saat itu berdiri dengan pengawalan ketat. "Saya sekarang lagi masak pak, saya tinggal demi gas,” ujarnya dengan nada penuh tekanan.

Bahlil pun menanggapi keluhan tersebut dengan sigap. “Iya, iya, iya,” jawabnya menenangkan.

Namun, Efendi terus menyampaikan keluhannya, menyoroti akibat kelangkaan gas terhadap kebutuhan rumah tangga.

“Bukan masalah antre gasnya, anak kami lapar butuh makan, butuh kehidupan pak,” katanya dengan nada protes.

Bahlil mencoba menenangkan suasana. “Oke, sudah pak ya,” ujarnya.

Namun, Efendi kembali menegaskan pentingnya logika dalam menangani persoalan ini. “Logika melangkah dong pak,” serunya sambiul menunjuk-nunjuk wajah Bahlil.

“Iya, iya sudah pak ya. Sudah pak ya, sudah-sudah kita mengerti pak. Kita mengurus banyak orang dan bapak juga,” kata Bahlil sebelum akhirnya meninggalkan tempat tersebut.

Bahlil Tanggapi Protes Warga

Setelah kejadian tersebut, Bahlil memberikan tanggapannya mengenai keluhan warga. Menurutnya, protes nan dilakukan Efendi adalah bagian dari masukan masyarakat nan kudu diperhatikan oleh pemerintah.

“Gak papa, pemerintah kan kudu mendengar langsung dari rakyat. Saya kenapa turun langsung agar kita bisa mendengar, ini kan masukan bagus, kita perlu penataan jadi enggak apa-apa,” ucap Bahlil.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah bakal menindaklanjuti persoalan pengedaran gas elpiji subsidi ini dengan lebih baik. “Kita kudu fair untuk memperbaiki, tapi dia pun bahwa ada nan menyalahgunakan subsidi nan kudu kita perbaiki,” tambahnya.

Selengkapnya