Warga Iran Diperingatkan Tak Gunakan Whatsapp Dan Telegram

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Rabu, 18 Jun 2025 04:45 WIB

Iran mengatakan Whatsapp dan Telegram digunakan Israel untuk mengidentifikasi dan menargetkan individu. Iran mengatakan Whatsapp dan Telegram digunakan Israel untuk mengidentifikasi dan menargetkan individu. (AFP/ATTA KENARE)

Jakarta, detikai.com --

Rezim Iran memperingatkan orang-orang berakhir menggunakan WhatsApp, Telegram dan "aplikasi berbasis lokasi" lainnya. Israel dikatakan memanfaatkan aplikasi itu sebagai salah satu metode utama mengidentifikasi dan menargetkan individu.

CNN pada Rabu (18/6) menjelaskan peringatan ini datang dri IRIB, instansi buletin milik pemerintah Iran.

"Setelah pembunuhan nan ditargetkan baru-baru ini, termasuk pembunuhan ilmuwan, laporan menunjukkan bahwa rezim (Israel) menggunakan pencarian ponsel untuk menargetkan orang-orang di Iran," kata IRIB dalam laporan keamanannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan tersebut mengatakan bahwa penggunaan aplikasi-aplikasi itu di situasi seperti sekarang.

Laporan tersebut juga memerintahkan orang-orang mematikan ponsel mereka sebelum beranjak lokasi.

"Orang-orang kudu menahan diri untuk tidak membawa ponsel mereka ke tempat-tempat nan sensitif," tambah IRIB.

Laporan keamanan juga menyarankan masyarakat, "terutama tenaga kerja dari organisasi nan sensitif, untuk menggunakan jalur telekomunikasi nan kondusif dan menghindari penggunaan perangkat lunak nan tidak aman."

Whatsapp merespons pernyataan Iran dengan mengungkap rasa cemas bahwa ini bakal menjadi argumen untuk pemblokiran.

"Kami cemas laporan tiruan ini bakal menjadi argumen untuk memblokir jasa kami pada saat orang-orang sangat membutuhkannya," kata ahli bicara Whatsapp.

Juru bicara juga mengatakan aplikasi tidak melacak letak pasti pengguna dan semua pesan dienkripsi secara penuh.

"Semua pesan nan Anda kirim ke family dan kawan di WA dienkripsi secara menyeluruh, artinya tidak seorang pun selain pengirim dan penerima nan mempunyai akses ke pesan tersebut, apalagi WhatsApp," katanya.

"Kami tidak melacak letak pasti Anda, kami tidak menyimpan catatan tentang siapa saja nan mengirim pesan, dan kami tidak melacak pesan pribadi nan dikirim orang satu sama lain," kata ahli bicara tersebut," ujar dia lagi.

Lalu dia juga memastikan Whatsapp tidak memberikan info massal kepada pemerintah mana pun.

"Selama lebih dari satu dekade, Meta telah memberikan laporan transparansi nan konsisten nan mencakup keadaan terbatas saat info WA diminta," papar dia.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya