ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyatakan, pemerintah belum menentukan agenda penyelenggaraan retret kepala wilayah sesi kedua.
"Waktunya kami tetap menyesuaikan lantaran kita mau selaraskan juga dengan agenda-agenda para kepala daerah," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Bima menyebut, pihaknya juga sedang menyesuaikan agenda Presiden RI Prabowo Subianto.
"Kami berambisi tentunya Presiden juga berkenan untuk hadir. Jadi ini tinggal menentukan waktunya saja, tapi konsepnya sudah selesai," ungkap dia.
Bima memastikan, agenda retret kepala daerah sesi kedua belum muncul bukan lantaran menunggu hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024.
"Kalaupun kemudian perintahnya minggu depan, minggu depan juga siap, semuanya sudah siap kok. Tinggal tetap membicarakan waktunya," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, pihaknya tengah menyusun skenario retret kepala daerah gelombang kedua. Hal itu menyusul pelantikan kepala wilayah nan baru dilakukan usai sengketa Pilkada 2025 alias pun Pemungutan Suara Ulang (PSU).
“Nanti ini bakal ditambah nan dua ini, jadi sudah kita buat skenario kelak kita tambah nan dua ini,” tutur Mendagri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Dua nan dimaksud Tito merujuk pada Gubernur-Wakil Gubernur Papua Pegunungan Jhon Tabo dan Ones Pahabol, serta Gubernur-Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani dan Hellyana nan baru saja dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara.
Namun begitu, dia belum membeberkan skenario retret kepala daerah gelombang kedua nan dimaksud tersebut. Termasuk soal letak dan jumlah peserta nantinya.
"Nanti bakal ada beberapa skenario," ujar Tito.