ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu merespons ambruknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini. IHSG pada penutupan perdagangan sesi I hari ini turun 6,12% ke 6.076 alias melemah 395.866 poin dan sempat disuspensi.
Menurut Todotua, pasar bakal bekerja berasas kepercayaan penanammodal terhadap pemerintah sehingga perihal itulah nan bakal digunakan untuk memperbaiki sentimen negatif. Namun dia menilai naik-turunnya kondisi pasar merupakan perihal nan biasa terjadi.
"Kan pasar itu base on trust, how they look pemerintahannya bekerjanya seperti apa. Berbicara pasar naik turun naik turun itu biasa," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menegaskan terpuruknya IHSG tidak bakal mempengaruhi suasana investasi di Indonesia. Selain aspek dalam negeri, kondisi pasar sangat berangkaian dengan perkembangan dunia nan bervariatif.
Todotua menegaskan nan dilakukan pemerintah adalah konsentrasi mengeksekusi percepatan investasi nan masuk. Apalagi dengan adanya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dia percaya percepatan investasi dapat terlaksana sesuai target.
"(Dampak IHSG ambruk ke suasana investasi) nggak ada masalah, nan namanya market kan kondisionalnya banyak. Market bicara pasar saham itu kan kondisionalnya bisa global, secara internal maupun global, faktornya banyak," jelasnya.
"Tapi nan perlu kita lihat adalah pemerintahan ini bakal secara konsisten merencanakan mengeksekusi dan melakukan beberapa percepatan-percepatan. Kita dalam realisasi daripada investasi, investasi dalam hilirisasi, kemudian dengan adanya Danantara kita mau melakukan beragam percepatan terhadap investasi itu sendiri," sambung dia.
Menurutnya Indonesia punya sumber daya nan mendukung dan potensi market nan sangat besar. Selain itu posisi Indonesia di kancah dunia juga cukup strategis, tinggal gimana konsistensi pemerintah melaksanakan program-program nan sudah direncanakan.
"Karena kita sadar betul bahwa resources kita punya, kita punya dalam potensial market nan besar dan secara positioning kita juga secara dunia sangat strategic, jadi nan paling krusial adalah konsistensi dalam penyelenggaraan program nan sudah dicanangkan dan direncanakan pemerintah," tutupnya.
(kil/kil)