ARTICLE AD BOX
detikai.com
Senin, 12 Mei 2025 17:18 WIB

Jakarta, detikai.com --
Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, menyebut aktivitas pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, sebenarnya sudah rutin dilakukan.
"Keterangan Camat Cibalong, letak itu memang sudah dikenal dan rutin setiap tahun digunakan untuk pemusnahan. Bahkan sampai dikenal sebagai 'kampung peledak'," ujar Luthfianisa saat menyampaikan keterangannya di detikai.com TV, Senin (12/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, lahan tempat kejadian berada di pinggir pantai dan diketahui merupakan milik lembaga militer.
"Lahannya milik TNI, makanya proses pemusnahan bisa dilakukan di sana. Itu memang area lembaga mereka," katanya.
Meski demikian, Luthfianisa mempertanyakan gimana bisa penduduk sipil berada di area nan semestinya steril saat proses pemusnahan berlangsung.
"Jujur, saya tidak mendapatkan info kapan giat itu bakal digelar. nan mau saya konfirmasi justru, kenapa penduduk sipil bisa berada di sana," imbuhnya.
Sebelumnya ledakan mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut pada Senin (12/5) pagi, imbas ledakan pemusnahan amunisi TNI.
Ledakan tersebut menewaskan 13 orang. Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menyebut empat prajurit TNI AD turut menjadi korban jiwa dan bakal disemayamkan di Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad).
Sementara sembilan penduduk sipil nan meninggal bumi bakal dikembalikan kepada family masing-masing untuk dimakamkan, dengan support abdi negara terkait.
(tst/dna)