ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menyampaikan belasungkawa atas kejadian ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Ledakan nan terjadi Minggu (11/5/2025) tersebut menewaskan 13 orang, terdiri dari 4 personil TNI dan 9 penduduk sipil.
“Saya turut bersungkawa cita nan sedalam-dalamnya. Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan nan Maha Esa, husnul khotimah,” ujar TB Hasanuddin dalam keterangan tertulis nan diterima Senin (12/5/2025).
Politikus PDI Perjuangan itu menilai, meskipun aktivitas pemusnahan telah mengikuti standar operasional prosedur (SOP), tetap kudu menjadi pembelajaran serius bagi semua pihak.
“Ke depannya, pembatasan wilayah kudu dilakukan dengan pengawasan nan lebih ketat untuk mencegah penduduk sipil berada di area berbahaya,” tegasnya.
Sebagai mantan perwira tinggi TNI, TB Hasanuddin menjelaskan bahwa amunisi nan diledakkan adalah amunisi kedaluwarsa nan sudah tidak stabil secara teknis. Ia mengungkapkan, tidak semua amunisi meledak secara serentak saat dimusnahkan.
“Amunisi kedaluwarsa itu tidak semuanya bakal meledak serentak ketika diledakkan. Ada nan meledak langsung, tapi ada juga nan meledak belakangan lantaran sifatnya nan tidak lagi normal,” jelas purnawirawan jenderal bintang dua itu.
Menurutnya, ledakan susulan nan menimbulkan korban jiwa diduga akibat kesalahan prediksi petugas di lapangan.
“Ini akibat dari kesalahan prediksi petugas. Dikiranya satu ledakan cukup, rupanya ada amunisi nan meledak belakangan dan menimbulkan korban,” tambahnya.
TB Hasanuddin menekankan perlunya penyempurnaan prosedur pemusnahan amunisi, terutama nan telah kedaluwarsa, agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.
Pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Garut, Jawa Barat diduga meledak. Sejumlah penduduk dan prajurit TNI dilaporkan jadi korban dalam peristiwa ini.