ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemerintah Indonesia kudu bersaing ketat dengan Vietnam untuk mendatangkan investasi. Menurut Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan, Vietnam menawarkan sejumlah insentif nan cukup menarik kepada para investor.
Salah satu nan disebut Nurul adalah pembebasan sewa lahan bagi pengusaha nan menanamkan modalnya di Vietnam. Insentif itu bisa dirasakan oleh perusahaan besar nan sebenarnya bisa menyewa lahan.
"Ada satu insentif nan menarik nan dilakukan oleh pemerintah Tiongkok dan juga Vietnam. Mereka itu bisa memberikan pembebasan sewa lahan. Jadi bayangkan apalagi perusahaan besar nan sebenarnya dia bisa untuk bayar sewa tanah, tetap dikasih," ujarnya dalam detikaicom Indonesia Investment Talk Series di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, pemerintah Vietnam juga memberikan insentif berupa pembangunan gedung. Menurut Nurul, insentif ini susah terealisasi di Indonesia, lantaran untuk membebaskan lahan saja prosesnya cukup rumit.
"Bahkan ada nan lebih sadis, bukan sewa tanah, dibangunin gedungnya oleh negara, oleh pemerintah. Nah, jika di kita, jangankan ngasih tanah, mau ngebebasin tanah aja ruwetnya minta ampun, itu nan terjadi," beber Nurul.
Nurul menyebut Indonesia bisa belajar dari beberapa negara mengenai pemberian insentif ini. Meskipun dia menilai Indonesia tidak perlu terlalu mengobral insentif lantaran mempunyai sumber daya alam melimpah nan menarik bagi investor.
Menurutnya, wajar jika negara-negara miskin mengobral insentif demi mendatangkan investasi ke negaranya. Namun bagi Indonesia, perihal itu tak perlu dilakukan lantaran kekayaan alam nan dimiliki sudah menjadi bagian dari insentif itu sendiri.
"Ada banyak sebenarnya nan bisa kita coba pelajari dari banyak negara, tapi menurut kami kita tidak perlu sampai seobral itu, lantaran memang kita Indonesia, tadi sebagaimana disampaikan oleh kawan-kawan, kita ini kaya dengan sumber daya alam," sebut Nurul.
"Kalau negara-negara nan miskin nggak punya sumber daya alam, boleh dia memunculkan banyak sekali insentif-insentif nan membikin mereka menjadi tertarik untuk masuk. Tapi sumber daya alam kita nan luar biasa itu sendiri, itu sudah another natural incentive," tutupnya.
(ily/ara)