Video: Perang Iran Vs Israel Membara, Kemana Dana Investor Kakap Lari?

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com- Konsensus pasar nan dihimpun detikai.com memproyeksi Bank Indonesia dalam RDG BI, 18 Juni 2025 bakal mempertahankan level suku kembang referensi di level 5,5% mengekor The Fed nan juga diramal belum bakal menurunkan Fed Funds Rate (FFR).

Presiden Direktur Panin Asset Management, Ridwan Soetedja mengungkapkan sejumlah sentimen nan mempengaruhi kebijakan suku kembang Bank Sentral salah satunya ketegangan geopolitik dunia nan tetap panas.

Saat ini perang Iran-Israel nan tengah menjadi sentimen negatif pasar finansial dunia berpotensi menekan pergerakan Dolar AS sementara untuk Rupiah tekanannya condong lebih tertahan.

Namun demikian, jika tensi geopolitik dunia berjalan lama dan meluas maka pengaruh burunya juga bakal meningkat. Hal ini terlihat dari kenaikan nilai minyak mentah nan cukup drastis sehingga mempengaruhi inflasi dan kebijakan suku kembang Bank Sentral The Fed hingga Bank Indonesia.

Bagi kebijakan BI Rate, Ridwan memandang kehati-hatian BI mencermati kondisi dunia sehingga pada RDG Juni 2025 ini tetap bakal menahan level suku kembang referensi BI.

Seperti apa MI memandang sentimen nan mempengaruhi pergerakan penanammodal pasar finansial dan kebijakan Bank Sentral? gimana pengelola biaya jumbo mencari kesempatan dalam kondisi ini? Selengkapnya simak perbincangan Maria Katarina dengan Presiden Direktur Panin Asset Management, Ridwan Soetedja dalam Squawk Box, detikai.com (Rabu, 18/06/2025)


Selengkapnya