ARTICLE AD BOX
detikai.com
Rabu, 19 Mar 2025 12:41 WIB

Jakarta, detikai.com --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump merilis ribuan arsip mengenai pembunuhan mantan Presiden John F Kennedy (JFK), Selasa (18/3). Ribuan arsip ini sebelumnya dikategorikan rahasia dan tertutup untuk publik.
Lebih dari 80 ribu arsip digital pada Selasa malam membanjiri situs web Arsip Nasional AS.
Dokumen-dokumen elektronik itu berasal dari penelusuran tim penyelidik nan mempelajari pergerakan Lee Harvey Oswald, mantan penembak jitu pembunuh JFK, selama beberapa bulan sebelum kejadian pembunuhan terjadi pada 22 November 1963.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perilisan ribuan arsip ini menyusul janji Trump mempublikasikan seluruh arsip mengenai pembunuhan JFK, nan memicu spekulasi di antara sejumlah pihak.
Sejak dilantik, Trump mengeluarkan perintah pelaksana nan mendesak publikasi ribuan arsip mengenai pembunuhan JFK di Dallas.
Kematian eks Presiden JFK selama ini terus diperdebatkan lantaran sejumlah pihak percaya bahwa ada rencana nan jauh lebih jahat di kembali pembunuhan JFK oleh Oswald.
Spekulasi itu semakin menguat lantaran Arsip Nasional AS tak kunjung mempublikasi ribuan arsip mengenai pembunuhan JFK dengan argumen keamanan nasional. Padahal, ribuan arsip mengenai lainnya sudah dipublikasi di situs tersebut selama masa pemerintahan eks Presiden Joe Biden.
Menteri Kesehatan (Menkes) AS nan juga keponakan JFK, Robert F Kennedy Jr., sebelumnya telah menyatakan bahwa dia percaya Badan Intelijen Pusat AS terlibat dalam pembunuhan pamannya. Badan Intelijen Pusat telah membantah tuduhan tersebut.
Cucu JFK, Jack Schlossberg, sementara itu telah memberi pernyataan mengenai perilisan ribuan arsip tersebut. Dia mengatakan di X pada Selasa bahwa family JFK tak diberi tahu soal perilisan dokumen-dokumen tersebut.
"Pemerintahan Trump tidak memberi tahu siapa pun di family Presiden Kennedy mengenai perilisan arsip tersebut," tulisnya, seperti dikutip Reuters.
Profesor sejarah Harvard, Fredrik Logevall, mengatakan perilisan ribuan arsip mengenai pembunuhan JFK ini bakal membantu menyusun teka-teki selama ini.
"Sangat krusial untuk merilis semua dokumen, idealnya dalam corak nan tidak disunting. Namun, saya tidak mengharapkan pengungkapan baru nan dramatis nan mengubah pemahaman kita tentang peristiwa tersebut secara mendasar," ucapnya.
Beberapa arsip nan telah dirilis sendiri tidak mengungkap kebenaran baru. Menurut Tom Samoluk, wakil kepala Dewan Peninjauan Catatan Pembunuhan, sebuah panel pemerintah nan dibentuk pada 1990-an untuk mempelajari catatan mengenai pembunuhan tersebut, arsip terbaru tetap menyimpulkan bahwa JFK dibunuh oleh Oswald, nan melakukan aksinya seorang diri.
(blq/rds)
[Gambas:Video CNN]