Trump Mau Kirim Pasukan As Ke Meksiko, Ditolak Presiden Sheinbaum

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Minggu, 04 Mei 2025 09:00 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut menawarkan mengirim pasukan AS ke Meksiko untuk membantu memerangi perang terhadap narkoba. Presiden AS Donald Trump mau kirim pasukan ke Meksiko, tapi ditolak Presiden Claudia Sheinbaum. (Getty Images via AFP/Kevin Dietsch)

Jakarta, detikai.com --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut menawarkan mengirim pasukan AS ke Meksiko untuk membantu memerangi perang terhadap narkoba.

Meski demikian, penawaran Trump tersebut langsung ditolak Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sheinbaum mengatakan menolak kemauan Trump tersebut lantaran menurutnya "kedaulatan negara tidak untuk dijual" seperti dikutip dari Reuters.

Pernyataan Sheinbaum menanggapi pemberitaan dari Wall Street Journal pada 2 Mei nan melaporkan bahwa Trump menekan Meksiko untuk mengizinkan keterlibatan militer AS melawan kartel narkoba di perbatasan.

"Dalam sambungan telepon, (Trump) mengatakan, 'Bagaimana kami membantu kalian untuk memerangi pengedaran narkoba? Saya mengusulkan bahwa Angkatan Darat AS datang untuk membantu kalian,'" kata Sheinbaum mencontohkan usul Trump.

"Dan Anda tahu apa nan saya katakan kepadanya? Tidak, Presiden Trump. Teritori adalah suci. Kedaulatan tidak untuk dijual. Kedaulatan itu dicintai dan dipertahankan," ujar Sheinbaum.


Ia menambahkan meskipun Meksiko dan AS bisa bekerja sama, "kami tidak bakal pernah menerima kehadiran militer Amerika Serikat di wilayah kami."

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional (National Security Council/NSC) merespons pernyataan Reuters bahwa Trump "secara jelas mengatakan Meksiko kudu berupaya lebih lagi untuk memerangi geng dan kartel dan Amerika Serikat siap membantu serta memperluas kerja sama nan sudah erat antara kedua negara."

NSC melanjutkan pernyataannya bahwa Trump pekerja sama dengan Sheinbaum secara erat untuk mencapai "perbatasan nan sangat ketat di barat daya dalam sejarah, (namun) organisasi teroris rawan terus menakut-nakuti keamanan kami berbareng dan narkoba serta kejahatan nan mereka sebarkan menakut-nakuti penduduk Amerika."

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya