Trump: Kita Akan Buat Kesepakatan Dengan China

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden AS Donald Trump mengatakan dia berambisi dapat membikin kesepakatan jual beli dengan China. Meski begitu, dia tidak menjelaskan secara perincian kapan alias gimana pembicaraan itu bakal dimulai, apalagi lantaran hubungan kedua negara sedang buntu.

"Oh, kita bakal membikin kesepakatan," kata Trump dari Gedung Putih menanggapi pertanyaan seorang reporter tentang kemungkinan dia bakal menelepon Presiden China, Xi Jinping.

"Saya pikir kita bakal membikin kesepakatan nan sangat baik dengan China," sambungnya dikutip dari Reuters, Jumat (18/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya pada hari Kamis, Kementerian Perdagangan China mendesak Amerika Serikat untuk berakhir memberikan tekanan terhadap ekonomi terbesar kedua di bumi itu dan menuntut adanya rasa hormat dalam setiap pembicaraan dagang. Namun, kedua pihak tetap berada dalam kebuntuan mengenai siapa nan kudu memulai pembicaraan tersebut.

Sementara Trump untuk sementara melonggarkan tarif besar nan baru-baru ini diumumkannya terhadap peralatan dari puluhan mitra dagang, dia tetap memberlakukan tarif impor baru terhadap barang-barang dari China, nan jika dijumlahkan mencapai total 145%.

Beberapa hari sebelumnya, AS apalagi dikabarkan kembali menyerang China dengan meningkatkan tarif impor dari 145% menjadi 245%. Hal ini diumumkan Gedung Putih beberapa hari setelah China melakukan perlawanan dan mengenakan tarif 125% ke AS.

"China sekarang menghadapi tarif hingga 245% atas impor ke Amerika Serikat lantaran melakukan pembalasan," tulis lembar kebenaran nan diunggah situs Gedung Putih.

Merespons itu ahli bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian meminta awak media menanyakan langsung perihal itu ke pemerintah AS. Menurutnya, hanya AS nan dapat menjawab argumen pengenaan tarif 245%.

Ia lampau menggarisbawahi posisi China selalu jelas, serta mengingatkan tak bakal ada pemenang dalam perang tarif nan sedang berlangsung. Lin juga menyebut China sebenarnya tidak bersedia terlibat dalam perang jual beli namun tak gentar jika kudu melakukannya.

(fdl/fdl)

Selengkapnya