ARTICLE AD BOX
detikai.com
Rabu, 30 Apr 2025 11:45 WIB
Jakarta, detikai.com --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berseloroh mau menggantikan mendiang pemimpin Gereja Katolik sedunia sekaligus kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus.
Dalam wawancara dengan sejumlah reporter, Trump mulanya ditanya soal siapa sosok nan dia inginkan menjadi Paus Katolik berikutnya. Trump pun menjawab mau dirinya sendiri nan menjadi Paus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mau menjadi Paus. Itu bakal jadi pilihan nomor satu saya," kata Trump berkelakar, seperti dikutip dari Reuters.
Menyudahi candanya, Trump akhirnya menyampaikan bahwa dia tak punya preferensi apa pun.
"Saya kudu katakan bahwa kami punya seorang kardinal nan kebetulan berasal dari tempat berjulukan New York dan merupakan orang nan sangat baik. Jadi kita lihat saja apa nan bakal terjadi," katanya.
Kardinal Keuskupan New York adalah Timothy Dolan. Namun, Dolan tidak termasuk di antara kardinal nan digadang-gadang menjadi pengganti Paus Fransiskus.
Kendati demikian, kardinal lain dari Amerika, ialah Joseph Tobin dari New Jersey merupakan salah satu kardinal nan namanya mulai berembus belakangan.
Akan tetapi, sebelum ini tidak pernah ada paus dari Amerika Serikat.
Trump dan istrinya Melania pergi ke Roma, Italia, pekan lampau untuk menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus. Paus kelahiran Argentina tersebut meninggal bumi di usia 88 tahun pada 21 April.
Trump dan mendiang Paus Fransiskus pernah saling mengkritik, utamanya mengenai nasib para migran. Paus memohon belas kasih Trump kepada migran, sementara Trump sangat membenci migran dan berupaya mendeportasi seluruhnya dari AS.
Pada 7 Mei, 135 kardinal dari seluruh bumi bakal melakukan pemungutan bunyi untuk memilih paus baru dalam konklaf (conclave).
Konklaf bakal berjalan tertutup dan rahasia, dan hingga sekarang belum ada kejelasan mengenai siapa nan bakal menjadi pemimpin Gereja Katolik bumi nan baru.
(blq/dna/bac)