ARTICLE AD BOX
Cilegon, detikai.com --
Arus mudik dengan sepeda motor terpantau tetap sunyi di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, berasas pantauan Minggu (23/3) siang pukul 12.00 WIB.
Atap tenda nan disiapkan di jalur unik bagi pemudik motor terpantau kosong, tidak ada antrean. Selama pantauan, hanya hanya beberapa pemudik sepeda motor nan menggunakan jalur unik tersebut. Mereka begitu lancar masuk ke Pelabuhan Merak, begitupun saat masuk ke dalam kapal, pemudik tidak mengalami hambatan.
"Mudik sekarang, biar enggak kena macet sama disuruh ke Pelabuhan Ciwandan," ujar Ahmad, pemudik sepeda motor berbareng kedua anaknya, dengan tujuan Metro Lampung, Minggu..
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemudik lain berjulukan Sefrinal memilih pulang kampung lebih awal agar bisa menikmati suasana Ramadan nan tidak dia dapatkan di Tangerang, wilayah perantauannya.
Sefrinal akan pulang ke Palembang. Kata dia, keputusan mudik menggunakan sepeda motor lantaran lebih irit dan bisa lebih santuy di perjalanan.
"Biar bisa sahur sama buka puasa di rumah sama keluarga. Kalau naik motor sekalian touring," ujarnya.
Situasi di jalur khusus motor nan tetap sunyi berbanding terbalik dengan arus mobil pribadi, bus hingga truk, nan memadati tujuh dermaga di Pelabuhan Merak.
Kepadatan terjadi sejak Sabtu (22/3) malam untuk lajur kendaraan roda empat baik pribadi, bus, maupun truk. Pantauan pada Sabtu, 22 Maret 2025 hingga pukul 23.46 wib, Dermaga Eksekutif alias Dermaga VI dipadati kendaraan pribadi. Kemudian Dermaga Reguler dipenuhi oleh truk beragam macam ukuran.
Sedangkan di gang way alias jembatan penghubung pemudik jalan kaki ke atas kapal, hanya terlihat puluhan orang saja. Sejumlah porter membantu mengangkat peralatan bawaan penumpang.
"Berangkat sekarang ke Palembang, biar enggak kena larangan nyebrang lewat Merak," ucap Sobirin, salah satu pengemudi truk di Dermaga VII Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu, (22/3).
Kepadatan nan terjadi sejak kemarin malam diduga mengenai dengan larangan melintas bagi truk nan mulai diberlakukan Senin, 24 Maret.
Personel nan berjaga selama arus mudik dan kembali Idul Fitri 2025 berjumlah 5.232 personel gabungan, dengan rincian 1.975 personel Polda Banten Polres, 125 personel BKO Mabes Polri, 303 personel TNI, serta 2.829 personel dari lembaga terkait.
"Total personel nan terlibat dalam Operasi Ketupat Maung 2025 berjumlah 5.232 personel, nan terdiri dari 1.975 personel Polda dan Polres, 125 personel BKO Mabes, 303 personel TNI, serta 2.829 personel dari lembaga terkait," ujar Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, dalam keterangan resminya, Sabtu.
ASDP Indonesia Ferry menerapkan satu nilai di arus mudik Lebaran 2025, sehingga nilai tiket di Dermaga Eksekutif maupun reguler di Pelabuhan Merak, sama tarifnya.
Penerapan potongan nilai tarif bertindak untuk seluruh golongan nan dilayani di Pelabuhan Merak pada periode 24-30 Maret 2025, ialah pejalan kaki, kendaraan golongan IVA, IVB, VA, dan golongan VI A.
"PT ASDP Indonesia Ferry memperpanjang kebijakan potongan nilai tarif kendaraan penumpang hingga 36 persen alias tarif satu nilai pada jasa express lintasan Merak-Bakauheni nan bakal diterapkan mulai H-7 sampai H-1 Lebaran," ujar Corporate Secretary, ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, dalam keterangan resmi, Minggu.
(ynd/wis)