ARTICLE AD BOX
detikai.com
Minggu, 19 Jan 2025 22:30 WIB

Jakarta, detikai.com --
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan mobil truk pengangkut support kemanusiaan tiba di Jalur Gaza, Palestina usai gencatan senjata antara Israel dengan Hamas Minggu (19/1) hari ini.
"Truk pertama mulai memasuki [Wilayah Gaza] kata Pejabat support PBB Jonathan Whittall mengutip AFP.
Whittall menyampaikan mitra kemanusiaan PBB telah melakukan upaya besar-besaran dalam beberapa hari terakhir untuk bersiap mendistribusikan support ke Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PBB sendiri belum memberikan info secara rinci lewat jalur mana support kemanusiaan tersebut memasuki Gaza.
Namun, salah satu sumber anonim dari Mesir menyebut sebanyak 197 truk support dan lima truk bahan bakar masuk lewat penyeberangan Kerem Shalom antara Israel dan Gaza serta Nitzana nan berada di antara Mesir dan Israel.
Gencatan senjata antara Israel dan golongan milisi Hamas Palestina mulai bertindak Minggu (19/1) hari ini. Hamas dan Israel sepakat gencatan senjata mulai pukul 08.30 pagi waktu setempat.
Di tengah berita baik itu dilaporkan bahwa Israel menunda kesepakatan gencatan senjata. Penundaan dilakukan pada menit-menit terakhir gencatan senjata dimulai atas perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan, serangan dilanjutkan lantaran milisi Hamas tidak memenuhi kewajibannya. Salah satunya belum menyerahkan daftar nama sandera nan bakal dibebaskan.
"Sampai pagi ini, Hamas tidak memenuhi kewajibannya, dan bertentangan dengan kesepakatan, Hamas belum menyerahkan nama-nama sandera nan bakal dibebaskan hari ini," kata Hagari, seperti dikutip Al Jazeera.
Serangan udara dan artileri pun dilaporkan kembali terjadi di Gaza utara dan tengah.
Israel kembali memberondong Khan Younis, Nuseirat, dan Kota Gaza hingga menewaskan setidaknya tiga penduduk Palestina. Israel juga dilaporkan kembali menyerang Beberapa wilayah lain di Gaza.
Hamas hingga sekarang belum menyerahkan daftar nama sandera nan bakal mereka bebaskan dari Gaza. Melalui Telegram, Hamas berdasar ada masalah teknis.
"Keterlambatan dalam memberikan nama-nama mereka nan bakal dibebaskan pada gelombang pertama adalah lantaran argumen teknis," kata Hamas, dikutip AFP.
Namun, Hamas menekankan bakal memberikan daftar nama sandera nan bakal dibebaskan secara berjenjang setiap waktu.
(AFP/mnf/wis)
[Gambas:Video CNN]