ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan sistem baru penyaluran tunjangan pembimbing ASN Daerah secara langsung ke rekening guru. Selama ini penyaluran tunjangan dilakukan terlebih dulu melalui pemerintah daerah.
Prabowo mengatakan kebijakan ini dilakukan untuk kurangi sistem pencairan tunjangan nan tidak efisien.
"Saya sambut baik inisiatif upaya peluncuran sistem baru dengan mengirim tunjangan langsung ke rekening guru. Ini upaya untuk kurangi ketidakefisienan," sebut Prabowo sebut Prabowo dalam peluncuran nan dilakukan di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya selama ini seringkali pencairan tunjangan berbelitan lantaran kudu ditransfer terlebih dulu ke pemerintah daerah. Dia bilang sebisa mungkin budaya tidak efisien kudu dikikis.
"Pencairan lama-lama untuk apa? Ditahan untuk apa? Iya kan? Kita barus hilangkan budaya tidak benar. Kalau bisa panjang kenapa pendek, jika bisa susah kenapa dibikin gampang. Nah budaya ini kudu dikikis," tegas Prabowo.
Proses penyaluran tunjangan pembimbing sendiri bakal dilakukan secara berjenjang dan paling sigap dilakukan pada 21 Maret 2025.
Berdasarkan peraturan lanjutan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran nan disampaikan Sekretariat Negara, tunjangan pembimbing ASN dan non-ASN tidak terkena efisiensi. Karena masuk dalam pagu shopping pegawai.
Gaji dan tunjangan ASN dianggarkan sebesar Rp1,640 triliun. Seperti nan diberitakan sebelumnya, pembimbing ASN bakal mendapatkan tunjangan pekerjaan sebesar 1 kali gaji/tahun.
Sedangkan untuk tunjangan non-ASN, Kemendikdasmen menganggarkan sebesar Rp 11,5 triliun. Anggaran ini diberikan untuk tunjangan pekerjaan pembimbing non-ASN nan naik dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta, tunjangan pembimbing nan mengajar di wilayah 3T, dan pembimbing non-ASN nan tidak tersertifikasi sebesar Rp 300 ribu.
(hal/rrd)