Tinjau Lapas Garut, Menteri Imipas Dorong Jejaring & Kemandirian Ekonomi Warga Binaan

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Garut Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto membujuk Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Garut, Jawa Barat, untuk aktif membangun jejaring dan menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan eksternal. Langkah ini sebagai corak support pengembangan potensi ekonomi penduduk binaan.

Menurut Menteri Agus, lapas saat ini tidak hanya berkedudukan sebagai tempat pembinaan, tetapi juga mempunyai kesempatan besar untuk menjadi pusat pemberdayaan dan training keterampilan. Hasil karya penduduk bimbingan diharapkan dapat menjadi produk nan berbobot jual tinggi, termasuk dalam corak suvenir dan komoditas ekspor.

“Sebagai Kepala Lapas, dituntut untuk aktif membangun jejaring dan menjalin komunikasi nan konstruktif dengan beragam pihak di luar. Tujuannya agar hasil karya penduduk bimbingan bisa menjadi produk nan berbobot ekonomis dan berkekuatan saing,” ujar Menteri Agus saat berbincang dengan jejeran Lapas Garut dalam kunjungan kerja (Lapas) Kelas IIA Garut pada Rabu (16/7/2025).

Menteri Agus menambahkan, pembinaan berbasis produktivitas dinilai bisa menyerap tenaga kerja dari kalangan penduduk bimbingan dalam jumlah besar. Hal tersebut menjadi kesempatan ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.

Salah satu program unggulan nan dimiliki Lapas Garut adalah pengolahan sabut kelapa menjadi coir shade untuk kebutuhan ekspor. Kegiatan ini bisa menyerap antara 100 hingga 200 penduduk binaan, tergantung kapabilitas produksi nan berjalan.

Deretan Kegiatan Produktif Warga Binaan Lapas

Menteri Agus memberikan apresiasi kepada Kepala Lapas Kelas IIA Garut, Rusdedy, atas inisiatif dan kemampuannya mengenali potensi lokal nan ada.

Selain pengolahan sabut kelapa, penduduk bimbingan Lapas Garut juga terlibat dalam beragam aktivitas produktif lainnya seperti peternakan domba dan ayam, pembibitan lalat maggot, budidaya ikan lele, konveksi, serta pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian mandiri. 

Menurut Menteri Agus, salah satu kunci keberhasilan Lapas Garut adalah keterlibatan aktif Rusdedy dalam beragam organisasi lokal di Kota Garut. 

“Kalapas kudu mengerti potensi wilayah nan dipimpinnya. Di Garut, Pak Rusdedy berasosiasi dengan beberapa organisasi lokal. Dari situ muncul beragam inisiatif produktif, seperti pengolahan sabut kelapa. Ini bukti bahwa Lapas bisa berkembang jika peka terhadap lingkungan sekitar,” ungkap Menteri Agus.

Mengakhiri kunjungannya, Menteri Agus meninjau langsung area kerja penduduk bimbingan berupa tempat produksi coir shade dan konveksi. Berbagai area kerja nan ada di Lapas Garut menjadi bukti bahwa Lembaga Pemasyarakatan juga dapat menyediakan program pembinaan kemandirian nan memberikan akibat nyata bagi penduduk bimbingan dan masyarakat.

(*)

Selengkapnya