ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Tiga pekerja Indonesia sebagai anak buah kapal (ABK) di Korea Selatan, alami kecelakaan kerja hingga mengakibatkan tewas. Jasadnya pun dikirim dan tiba di Indonesia melalui Terminal kargo jenazah, Bandara Soekarno Hatta, Rabu sore (23/4/2025).
Jenazah ketiganya datang berbarengan sekitar pukul 17.20 WIB di Human Remains Transit Lounge, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding mengungkapkan, ketiganya, ialah Mustakhfirin (21) asal Wonosobo, Jawa Tengah, Darji (35) dan Moh. Hasim Bisri (35) asal Brebes, Jawa Tengah.
"Mereka semua meninggal bumi bukan lantaran mengalami kekerasan, tapi kecelakaan kerja, semuanya melalui jalur resmi, namun memang ada 1 orang nan overstay," ungkapnya.
Adapun, ketiga PMI ini meninggal bumi di waktu nan tidak bersamaan, ialah untuk mendiang Mustakhfirin meninggal saat sedang bekerja di Kapal 628 Seungjin-ho pada 15 April 2025, sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Penyebabnya dia terjatuh dari kapal.
Rekan kerjanya berupaya untuk menarik Mustakhfirin dengan melemparkan tali dan pelampung, namun lantaran arus nan deras, korban tenggelam.
"Pemilik kapal lampau menghubungi polisi penjaga laut dan dilakukan pencarian campuran dan ditemukan pada 16 April 2025 pukul 4.20 dalam kondisi meninggal dunia," ungkap Menteri Karding.
Sementara, untuk korban berjulukan Darji asal Brebes, Jawa Tengah, merupakan salah satu ABK dari kapal 22 Seokyongho nan tenggelam pada tanggal 9 Februari 2025 di perairan 10 mil laut sebelah timur Geomun-do, Kota Yeosu. Korban Darji merupakan pemegang visa E-10 nan merupakan izin kerja bagi PMI ABK P to P.
"Jenazahnya baru ditemukan pada 16 April 2025 oleh polisi penjaga pantai, memang ada total 3 ABK WNI di kapal tersebut, tapi dua WNI lain selamat," katanya.