Terungkap Sayuran Yang Bisa Pangkas Kadar Gula Darah Tinggi Hingga 50 Persen

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Sebuah riset menemukan sayuran nan bisa memangkas kadar gula hipertensi hingga 50 persen. Hal ini dinilai berakibat signifikan pada pengidap diabetes, saat tubuh pasien kandas memproduksi insulin nan cukup untuk mengatur kadar gula darah.

Penelitian nan dirilis dalam pertemuan tahunan ke-97 The Endocrine Society di San Diego menunjukkan ekstrak dari umbi bawang bombay, Allium cepa, secara signifikan menurunkan kadar gula hipertensi pada riset tikus dengan kondisi diabetes, saat diberikan berbarengan dengan obat anti-diabetes metformin.

"Bawang bombay murah dan mudah didapat serta telah digunakan sebagai suplemen gizi," ungkap peneliti utama Anthony Ojieh, MBBS (MD), MSc, dari Delta State University di Abraka, Nigeria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bawang bombay berpotensi digunakan untuk mengobati pasien diabetes," lanjutnya, dikutip dari Surrey Live, Selasa (18/2/2025).

Ojieh dan timnya memberikan metformin dan beragam dosis ekstrak bawang bombay, berkisar 200mg, 400mg, dan 600mg per kilogram berat badan setiap hari, kepada tiga golongan tikus dengan glukosuria nan diinduksi secara medis untuk memandang apakah perihal itu bakal meningkatkan pengaruh obat.

Penelitian ini juga melibatkan pemberian metformin dan ekstrak bawang bombay kepada tiga golongan tikus non-diabetes dengan kadar gula darah normal sebagai perbandingan. Dua golongan kontrol, satu non-diabetes dan satu diabetes, tidak diberi metformin alias ekstrak bawang.

Dua golongan lainnya, satu dengan glukosuria dan satu tanpa diabetes, hanya menerima metformin dan tidak ada ekstrak bawang. Setiap golongan terdiri dari lima tikus.

Ekstrak bawang, dalam dosis 400mg dan 600mg, secara signifikan mengurangi kadar gula darah puasa pada tikus glukosuria masing-masing sebesar 50 persen dan 35 persen, dibandingkan dengan kadar dasar pada awal penelitian sebelum tikus menerima ekstrak bawang.

Namun, ekstrak bawang menyebabkan peningkatan berat badan rata-rata di antara tikus non-diabetes, tetapi tidak pada tikus diabetes.

"Bawang tidak tinggi kalori. Namun, tampaknya bawang meningkatkan laju metabolisme dan, dengan itu, meningkatkan nafsu makan, nan menyebabkan peningkatan makan. Kita perlu menyelidiki sistem nan menyebabkan bawang menurunkan glukosa darah. Kami belum punya penjelasannya."

Ekstrak bawang nan digunakan untuk percobaan ini dibuat dari umbi bawang, nan tersedia di supermarket lokal. Jika ini diberikan kepada manusia, biasanya bakal dimurnikan sehingga hanya bahan aktifnya nan bakal diukur untuk dosis nan memadai.

Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keterkaitan keduanya. Saran utama nan paling ideal untuk memastikan gula darah tidak melonjak adalah tetap dengan pola makan sehat, tinggi serat dan buah, mengurangi gula, lemak, dan garam alias mengonsumsinya seminimal mungkin.

Gejala glukosuria nan kerap tidak disadari adalah kelelahan ekstrem, merasa haus sepanjang waktu, hingga kehilangan berat tubuh tanpa argumen nan jelas.

Gejala tersebut juga terkadang diliputi:

  • penglihatan kabur
  • luka nan butuh waktu lama untuk sembuh
  • gatal di sekitar perangkat kelamin
  • kerap terkena sariawan

(naf/kna)

Selengkapnya