ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan rencana PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk alias BTN mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS). BTN bakal mengambilalih 100% saham Bank Victoria Syariah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan OJK senantiasa mendukung dan mendorong konsolidasi perbankan termasuk konsolidasi di industri perbankan syariah.
Adapun tindakan korporasi itu dilakukan melalui spin off unit upaya syariah (UUS) nan disertai dengan penggabungan upaya agar menghasilkan bank umum syariah (BUS) nan lebih sehat dan dengan skala upaya lebih besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini terdapat tindakan korporasi nan sedang dilakukan bank dalam rangka konsolidasi dan meningkatkan jasa perbankan syariah, ialah BTN bakal mengambilalih/akuisisi 100% saham Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai bagian dari Corporate Strategic Plan BTN dalam penyelenggaraan pemisahan/spin off UUS BTN," terang Dian dalam keterangan tertulis, Selasa (25/3/2025).
Dian menerangkan setelah akuisisi, BTN bakal melakukan spin off UUS BTN dengan mengintegrasikan/mengalihkan kewenangan dan tanggungjawab UUS BTN kepada bank Victoria Syariah dengan menjadi bank umum syariah baru.
"Pasca akuisisi, BTN bakal melakukan spin off UUS BTN dengan mengintegrasikan/ mengalihkan kewenangan dan tanggungjawab UUS BTN kepada BVIS dengan menjadi BUS baru," terang dia.
Sebelumnya, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan proses akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) ditargetkan rampung semester I-2025. Sebelumnya, rencana akuisisi 100% saham BVS telah disampaikan ke publik.
Menurut Nixon, tindakan korporasi ini telah mendapat persetujuan Menteri BUMN Erick Thohir hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ia menyebut skema hingga nilai dalam proses akuisisi sudah disepakati sehingga diumumkan ke publik.
"Pak Menteri juga udah setuju, OJK juga udah setuju di keterbukaan informasi. Nah ini kelak bakal jadi cikal bakal kita masukin BTN Syariah. BTN Syariah sekarang udah Rp 60 triliun dan kinerjanya cukup bagus. Kita masukkan nah ini kita rencanain akhir semester 1 semua kelar," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).
(rea/hns)