ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Lembaga Survei Kedai Kopi mengulas sebanyak 87 persen masyarakat setuju dengan kebijakan program Work From Anywhere (WFA) nan diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai BUMN selama momen Lebaran 2025 dan mendorong kebijakan nan sama bisa diterapkan pada perusahaan swasta.
"Sebenarnya 75,7 persen masyarakat ini tahu (kebijakan WFA). Kami tanyakan juga, apakah menurut Anda tujuan Presiden Prabowo mengeluarkan petunjuk sini ini apa saja? Ini multiple answer, jadi bisa menjawab lebih dari satu," tutur Direktur Riset dan Komunikasi Kedai Kopi Ibnu Dwi Cahyo dalam rilis survei nan dilaksanakan secara virtual, Kamis (20/3/2025).
Menurutnya, soal tujuan WFA sebagian besar responden menjawab demi mengurangi kepadatan lampau lintas ialah 83,8 persen. Kemudian dinilai mendorong perekonomian di wilayah mudik dengan 41,5 persen. "Jadi semakin lama di wilayah mudik, semakin banyak duit nan dibelanjakan," jelas dia.
Tidak ketinggalan, kebijakan tersebut diyakini dapat meningkatkan konsumsi menjelang lebaran dengan 21,3 persen responden, dan efisiensi anggaran dengan 1,2 persen.
"Jadi sebagian besar sudah mengetahui. Lalu apakah setuju sebagian besar, 87 persen setuju dengan poinnya ada di nomor delapan. Jadi sangat mendukung masyarakat mengenai kebijakan ini," Ibnu menandaskan.
Survei Kedai Kopi ini dilakukan mulai tanggal 5-13 Maret 2025 dengan melibatkan 1130 responden. Peneliti menggunakan metode online-CASI (Computer Assited Self Interview).
Baca juga Tips Mudik Lebaran Aman saat Cuaca Buruk, Utamakan Selamat Sampai Kampung Halaman
Hari kedua pemberlakuan patokan work from home (WFH) bagi 50 persen ASN Pemprov DKI, kemacetan tetap terjadi di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Aturan WFH bagi 50 persen ASN Pemprov DKI dimaksudkan untuk mengurangi polusi udara nan salah satunya bera...
Survei Kedai Kopi: 61 Persen Masyarakat Pilih Mudik Sendiri Dibanding Gratisan
Lembaga Survei Kedai Kopi menggelar survei pola rencana mudik Lebaran 2025, termasuk minat ikut mudik gratis. Hasilnya, 61 persen masyarakat memilih mudik dengan biaya pribadi dibandingkan turut serta dalam program mudik gratis, baik nan diselenggarakan pemerintah alias pun swasta.
"Program mudik cuma-cuma ini kami tanyakan tidak hanya kepada seluruhnya, tapi juga kami khususkan, kami cross check kan dengan wilayah Jabodetabek. Jadi wilayah Jabodetabek nan melakukan mudik ini ada sebanyak 376 responden. Kami tanyakan, apakah Anda bakal mengikuti program mudik cuma-cuma di lebaran tahun ini," tutur Direktur Riset dan Komunikasi Kedai Kopi Ibnu Dwi Cahyo dalam rilis survei nan dilaksanakan secara virtual, Kamis (20/3/2025).
"Yang tidak mengikuti, lebih memilih mudik menggunakan biaya pribadi, jika kita lihat dari Jabodetabek-nya saja itu ada 39,1 persen. Tapi jika kita lihat secara nasional itu nyaris 50 persen, ada 46,5 persen," sambungnya.
Sementara ada nan beriktikad untuk mengikuti program mudik gratis Lebaran 2025, namun tetap menunggu kesiapan kuota, dengan rincian wilayah Jabodetabek di 33,2 persen dan skala nasional 29,8 persen.
"Lalu untuk nan tidak mengikuti lantaran kehabisan kuota pendaftaran, Jabodetabek ada di 16,2 persen, lampau secara nasional ada di 14,5% persen. Untuk nan sudah mendapatkan kuota mudik cuma-cuma dari pemerintah ada 7,4 persen, nan secara nasional 5,7 persen, nan Jabodetabek 7,4 persen," jelas dia.
Kemudian, responden nan telah mendapatkan kuota mudik cuma-cuma dari instansi swasta, untuk Jabodetabek ada 4 persen dan secara nasional 3,5 persen.
"Hanya 9,2 persen responden nan menyatakan telah mengikuti kuota mudik cuma-cuma nan disediakan. Sebanyak 61 persen responden menyatakan bakal melakukan mudik menggunakan biaya pribadi," Ibnu menandaskan.