Rupiah Melemah Tipis Jelang Akhir Pekan, Dolar Ke Rp 16.485

Sedang Trending 6 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Nilai tukar rupiah melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan hari ini, Jumat (21/3/2025).

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah ada di posisi Rp16.485/US$1 alias melemah 0,09%. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan hari sebelumnya.

Rupiah ditutup di Rp 16.470/US$ pada perdagangan kemarin, Kamis (20/3/2025). Penguatan ini mengakhiri rekor jelek mata duit Garuda nan ambruk tiga hari sebelumnya.

Pergerakan nilai tukar rupiah tetap bakal dibayangi sentiment dari dalam dan luar negeri.

Dari luar negeri, ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Rusia-Ukraiina. Perkembangan ekonomi AS nan lesu juga membebani rupiah.

Moskow menghadapi pukulan besar pekan ini setelah serangan drone Ukraina menghantam pangkalan udara strategis Engels-2 di wilayah Saratov. Serangan ini memicu ledakan luar biasa dan kebakaran besar nan menyebabkan kerusakan serius pada sejumlah rumah di sekitar pangkalan.

Sebagai respons, pemerintah Rusia mendeklarasikan keadaan darurat di wilayah tersebut.

Pangkalan Engels-2 merupakan akomodasi militer krusial nan menjadi rumah bagi pembom strategis Rusia, Tu-95 dan Tu-160, nan digunakan untuk serangan rudal terhadap Ukraina. Sumber dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengonfirmasi bahwa serangan ini dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan Pasukan Operasi Khusus Angkatan Bersenjata Ukraina.

Sentimen eksternal lainnya datang dari info ekonomi AS. Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 1,7% pada tahun ini, dari 2,1% pada proyeksi Desember.
Kondisi ini membikin Wall Street jatuh lantaran penanammodal mulai cemas dengan kondisi AS. Terlebih, data-data ekonomi sebelumnya juga memburuk, terutama kepercayaan konsumen.

Klaim pengangguran awal di Amerika Serikat meningkat sebesar 2.000 menjadi 223.000 pada minggu kedua bulan Maret, sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 224.000, tetapi tetap berada di tingkat historis nan rendah. Sementara itu, klaim berulang meningkat sebesar 33.000 pada minggu pertama bulan tersebut, juga sesuai dengan ekspektasi pasar.

Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat meskipun periode kebijakan moneter nan ketat telah berjalan lama dan info ekonomi nan lemah dirilis selama kuartal pertama tahun ini.

Sementara itu, dari dalam negeri, pelaku pasar tetap menunggu info mengenai peredaran duit dalam makna luas (M2) periode Februari 2025.

Peredaran duit diperkirakan bakal meningkat lantaran ada persiapan untuk bulan Ramadhan.

Sebagai catatan, pada Januari 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian alias duit beredar M2 tumbuh lebih tinggi.

Posisi M2 pada Januari 2025 tercatat sebesar Rp9.232,8 triliun alias tumbuh sebesar 5,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,8% (yoy).


(mae/mae)

Saksikan video di bawah ini:

Meski Tipis, Rupiah Sukses Bungkam Dolar AS

Next Article Rupiah Menguat Usai Tiga Hari Beruntun Tertekan, Dolar ke Rp 15.575

Selengkapnya