Suara 'adili Jokowi' Menggema, Jokowi: Itu Ekspresi Karena Kekalahan Di Pilpres

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Rabu, 12 Februari 2025 - 12:30 WIB

Jakarta, detikai.com - Belakangan ini muncul bunyi dalam demo hingga coretan di tembok soal 'Adili Jokowi'. Beberapa wilayah nan marak coretan 'Adili Jokowi' tapi sudah dihapus seperti Kota Yogyakarta dan Surabaya.

Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi pun buka bunyi menanggapinya. Dalam wawancara eksklusif dengan Najwa Shihab, Jokowi menyebut bunyi dan coretan itu adalah ungkapan ekspresi.

"Itu kan ungkapan ekspresi kan. Ekspresinya itu bisa macam-macam," kata Jokowi dikutip dari akun YouTube Najwa Shihab, Rabu, 12 Februari 2025.

Menurut dia, bunyi dan coretan itu muncul lantaran ekspresi kekalahan di pilpres. Pun, bisa juga ekspresi lantaran kejengkelan terhadap sesuatu.

"Ekspresi lantaran kekalahan di pilpres, bisa. Ekspresi lantaran kejengkelan terhadap sesuatu bisa," ujar Jokowi. 

Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi.

Photo :

  • detikai.com.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

Jokowi bilang Indonesia adalah negara demokrasi. Maka itu, bagi dia, biasa saja menanggapi kemunculan bunyi dan coretan "Adili Jokowi'.

"Ini negara demokrasi, saya kira ya biasa-biasa aja jika saya menanggapinya," lanjut eks Wali Kota Solo itu.

Saat ditanya Najwa apakah tak memikirkannya, Jokowi menjawab singkat. 
"Endak, endak, endak," tuturnya.

Pun, Jokowi menjawab juga ketika disinggung lagi soal adanya coretan 'Adili Jokowi' kemungkinan lantaran ekspresi kalah pilpres. Menurut Jokowi, perihal itu bisa dilakukan oleh pihak nan belum move on.

"Ya, bisa saja kan. Masih belum move on sehingga berupaya untuk men-downgrade. Ya jika saya biasa," sebut Jokowi.

Sebelumnya, bermunculan coretan 'Adili Jokowi' di Kota Yogyakarta dan Surabaya. Pihak abdi negara seperti Satpol PP langsung bergerak dengan menghapus coretan nan ramai di tembok tersebut.

Lalu, ada tindakan demo dan konvoi nan juga menyuarakan 'Adili Jokowi'. Salah satunya dilakukan peserta tindakan konvoi di Solo.

Halaman Selanjutnya

"Ini negara demokrasi, saya kira ya biasa-biasa aja jika saya menanggapinya," lanjut eks Wali Kota Solo itu.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya