Stok Minyak As Naik Tak Terduga, Harga Minyak Terkoreksi

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak bumi bergerak turun pada perdagangan Rabu waktu setempat alias Kamis pagi WIB (15/5/2025), menyusul laporan lonjakan stok minyak mentah Amerika Serikat nan memicu kekhawatiran kelebihan pasokan di pasar global.

Minyak Brent perjanjian Juli ditutup turun ke US$64,56 per barel, melemah dari posisi sebelumnya di US$66,09. Sementara West Texas Intermediate (WTI) juga terkoreksi ke US$61,61 per barel dari US$63,15 sehari sebelumnya. Pelemahan ini mengakhiri penguatan dua hari berturut-turut nan sempat membawa Brent ke level tertinggi dua pekan.

Tekanan utama datang dari info mingguan Energy Information Administration (EIA) nan menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS naik sebesar 3,5 juta barel ke total 441,8 juta barel dalam sepekan terakhir. Kenaikan ini berbanding terbalik dengan ekspektasi pasar nan memperkirakan penurunan sekitar 1,1 juta barel.

Laporan API (American Petroleum Institute) sehari sebelumnya juga menunjukkan lonjakan stok sebesar 4,3 juta barel, memperkuat sentimen bahwa suplai di pasar bisa menjadi lebih lenggang dalam waktu dekat.

Selain itu, penguatan nilai tukar dolar AS turut menekan harga. Dolar nan lebih kuat membikin nilai minyak nan diperdagangkan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi negara dengan mata duit lain, sehingga menekan permintaan.

Sementara itu, OPEC+ tetap mempertahankan sikap meningkatkan produksi di tengah ketidakpastian permintaan. Meski demikian, OPEC justru memangkas proyeksi pertumbuhan pasokan dari negara-negara non-OPEC, termasuk AS, untuk tahun ini.

Namun pasar tetap mencermati keseimbangan antara proyeksi pasokan nan lebih tinggi dengan potensi pertumbuhan permintaan global. Sentimen bakal tetap naik turun seiring pelaku pasar menanti rilis info ekonomi lanjutan dari AS serta perkembangan geopolitik di Timur Tengah.


CNBC Indonesia


(emb/emb)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Komoditas Jeblok, Begini Nasib Saham Minyak

Next Article Harga Minyak Rebound, WTI Hampir Sentuh US$73 per Barel

Selengkapnya