ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Jaringan ritel kopi internasional Starbucks mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) guna mengoptimalkan tim support perusahaan. Rincian PHK tersebut bakal disampaikan paling lambat awal Maret.
Melansir CNBC.com, CEO Starbucks Brian Niccol, pada Jumat, (17/1/2025) mengatakan, perampingan ini tidak bakal berakibat pada tim di toko alias investasi dalam jam operasional toko.
Niccol, nan baru empat bulan menjabat setelah sebelumnya memimpin Chipotle Mexican Grill, memulai sejumlah langkah untuk memulihkan keahlian upaya Starbucks. Langkah ini dilakukan menyusul tekanan dari meningkatnya persaingan dan melemahnya permintaan di pasar Amerika Serikat dan China.
"Kami terlalu besar dan mempunyai struktur nan memperlambat kerja, dengan terlalu banyak lapisan, manajer tim kecil, dan peran nan hanya berfokus pada koordinasi," ujar Niccol dalam pernyataannya. Ia juga menyatakan bakal meninjau peran, struktur, dan ukuran tim support secara global.
Pada Oktober lalu, Starbucks menangguhkan proyeksi finansial untuk tahun fiskal 2025 dan merencanakan pembaharuan letak di AS. Perusahaan bakal menambah tempat duduk nan lebih nyaman, cangkir keramik, serta bar pelengkap kopi, dengan sasaran waktu tunggu pengguna kurang dari empat menit.
Di tengah perubahan ini, Mellody Hobson, kepala independen utama di majelis Starbucks, mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis. Hobson, nan telah nyaris dua dasawarsa berasosiasi dengan perusahaan, bakal pensiun dari perannya.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Volkswagen Bakal Tutup 3 Pabrik & PHK Massal
Next Article Starbucks, Nike & Boeing Tak Menarik Lagi di Mata Investor, Ada Apa?