ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaksanakan Sholat Idul Fitri di Masjid Salahuddin, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, pagi tadi. Ia datang berbareng suami dan personil family lainnya.
Dalam kesempatan itu, bendaharawan negara ini mengatakan Lebaran menjadi momentum pertumbuhan ekonomi daerah. Sebab dalam periode tersebut bakal ada banyak masyarakat perkotaan nan kembali ke kampung laman masing-masing.
Dalam pelaksanaannya, para pemudik alias masyarakat nan pulang kampung ini bakal meningkatkan konsumsi barang/jasa di wilayah tujuannya masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, moga-moga baik. Kalau sekarang nan pada jalan, tentu bakal meningkatkan aktivitas ekonomi di semua daerah, terutama nan di tempat tujuan mudik. Saya rasa ini bakal menjadi akibat ekonomi wilayah menjadi positif," ujar Sri Mulyani saat ditemui wartawan usai melaksanakan Sholat Id di Masjid Salahuddin Ditjen Pajak, Senin (31/3/2025).
Menurutnya meski tahun ini tidak banyak masyarakat membeli busana baru untuk merayakan Lebaran, namun setiap family mestinya tetap melakukan tradisi makan bersama.
Kondisi inilah nan kemudian membikin roda perekonomian di wilayah meningkatkan jika dibandingkan dengan hari biasanya. Khususnya untuk sektor pariwisata dan kuliner.
"Saya minta mungkin mereka nan bisa berkumpul dengan keluarga, paling tidak ada makanan, pastinya. Mungkin jika sekarang nggak terlalu pakai baju baru tapi tetap saja mereka berdandan dan ada aktivitas kuliner alias kemana-mana," terangnya.
Sebagai contoh saat dia berjamu ke salah satu destinasi pariwisata Dusun Bambu di Kabupaten Bandung sebelum Lebaran, area tersebut diperkirakan dapat menerima hingga 17.000 visitor dalam sehari selama periode libur Hari Raya ini.
"Kemarin saya ke Dusun Bambu sebelum lebaran, mereka bilang biasanya bisa sampai 17.000 (pengunjung) sehari," ucap Sri Mulyani.
"Jadi saya berambisi pusat-pusat aktivitas nan kelak di mana masyarakat berkumpul bakal memberikan akibat ekonomi nan lebih baik," pungkasnya.
(hns/hns)