ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Kekayaan sering diidentikkan dengan style hidup mewah dan ambisi nan tidak pernah puas hingga menghalalkan segala cara. Namun, perihal ini berbeda dengan kehidupan Syed Mokhtar Albukhary asal Malaysia nan sukses sebagai pengusaha berkah mengikuti nasihat orang tua.
Berawal dari tahun 1960-an, Mokhtar nan berasal dari family tidak bisa membuatnya kudu membantu kedua orang tua berjualan. Sang ibu merupakan pedagang sayuran. Sementara ayahnya merupakan peternak.
Sehari-hari dia turut serta dalam hiruk pikuk perdagangan di pasar. Mengutip Muslim Insider, proses ini lantas membikin keahlian wirausahanya terasah sejak belia sekalipun putus sekolah.
Akibat sudah terasah sejak lama, ketika memulai upaya sendiri pada usia 20 tahun alias tahun 1970, Shad tidak bingung. Dia sudah tahu kudu melakukan apa ketika memulai bisnis. Alhasil, laki-laki kelahiran 12 Desember 1951 ini memulai upaya sendiri tanpa ragu usai mendapat pinjaman dari pemerintah.
Dia memulai upaya sebagai pedagang beras dan penyewaan truk. Truk-truk nan dimiliki dipakai sebagai pikulan beras dari pedagang lain. Alhasil, dia pun bisa untung lebih banyak selain berdagang beras. Sekalipun tetap memulai upaya skala kecil, Mokhtar terkenang perkataan sang ibu: bahwa duit nan dimiliki sebagian kudu disedekahkan. Dari sini dia rutin memberikan keuntungannya sebagai pedagang beras kepada 15 family miskin.
"Kekayaan kudu beredar. Ketika Anda menghasilkan uang, Anda kudu memberikannya. Ibuku mengajari kami bahwa tidak ada nan menjadi milikmu sampai Anda memberikannya dengan sepenuh hati dengan angan itu bakal membikin hidup seseorang lebih mudah," katanya seperti dikutip dari Nardy Seal.
Siapa sangka sikap-sikap demikian nan disertai kepandaian berwirausaha sejak mini membikin setiap langkah upaya Mokhtar moncer. Tak lama setelahnya, dia mendapat perjanjian pasokan beras ke pemerintah. Sejak saat itu, bisnisnya makin berkembang pesat dan jadi contoh pengusaha pribumi nan sukses di Malaysia.
Selain pedagang beras, dia diketahui juga berbisnis di sektor perkebunan, pelabuhan, dan manufaktur.
Khusus di sektor manufaktur, dia diketahui juga terlibat dalam produksi busana militer dan merek-merek ternama lain. Berkat semua upaya itu, Forbes mengakuinya sebagai orang terkaya di Malaysia sejak 2005.
Pada tahun ini, dia menjadi salah satu orang terkaya di bumi dengan kekayaan US$ 2,2 miliar (Rp 37 triliun) jenis Forbes Real Time. Ia juga menjadi orang terkaya ke-15 di Malaysia dengan kekayaan US$ 1,3 miliar alias Rp 21,5 triliun sejak April 2024.
Saat sudah jadi orang terkaya pun dia tetap mengikuti nasihat orang tuanya soal bersedekah. Dia aktif dalam aktivitas filantropi di Malaysia. Selain itu, dia juga tak mau mengumbar kekayaan kekayaan dan memilih hidup sederhana.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pasokan Gas Bumi Turun, Gimana Nasib Target Ketahanan Energi?
Next Article Konglomerat Adani Rugi US$ 55 Miliar Akibat Tuduhan Suap