ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Ekonom menilai pasar mulai pesimis dengan pemangkasan suku kembang bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve sebesar 25 bps pada tahun ini. Hal ini mempengaruhi volatilitas pasar saham nan berpotensi bakal bersambung dalam jangka pendek.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan prospek pemangkasan suku kembang bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve nan lebih pesimis dengan pasar nan mulai mengantisipasi kesempatan pemangkasan sebesar 25 bps pada tahun ini.
Selain itu, dinamika kebijakan tarif Trump nan kami perkirakan terus bersambung juga turut mempengaruhi pergerakan pasar dalam jangka pendek.
"Meskipun keputusan Trump untuk menunda penerapan tarif terhadap Kanada dan Meksiko memberikan sentimen positif, namun pasar tetap waspada menunggu hasil pembicaraan antara Trump-Xi Jinping mengenai kebijakan tarif bilateral," ujar Andry dalam keterangan resminya dikutip Jumat (7/2/2025).
Kebijakan tarif Trump juga dinilai sebagai tekanan politik terhadap negara lain, nan memicu sentimen negatif dan meningkatkan ketidakpastian global.
Dari domestik, konsentrasi penanammodal bakal tertuju pada dinamika kebijakan fiskal, terutama mengenai kebijakan pemerintah untuk melakukan sejumlah upaya penghematan dan realokasi anggaran.
"Prospek likuiditas dalam jangka pendek nan diperkirakan tetap ketat juga turut mempengaruhi sentimen penanammodal terhadap keahlian saham perbankan di Indonesia," ujarnya.
Ia pun menjelaskan bahwa saat ini penanammodal asing mencatat net sell sebesar Rp 4,7 triliun, menambah tekanan pada beberapa sektor utama. Aksi jual tersebut dipicu oleh kekhawatiran asing terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama kondisi daya beli pada kelas menengah ke bawah nan tetap lemah.
"Hal tersebut terlihat dari capaian inflasi inti nan tetap stagnan sebesar 2,3% namun sebagian besar lantaran aspek kenaikan nilai emas," ujar Andry dalam keterangan resminya.
(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Harga Emas Makin Berkilau, Saham Emitennya Ikut Melambung?
Next Article Menguat! Potret Bursa Saham di Hari Pertama Prabowo-Gibran