ARTICLE AD BOX
Makassar, detikai.com --
Sebuah rekaman video nan menunjukkan rekaman seorang master di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, diduga menolak seorang pasien viral di media sosial.
Pihak Unhas langsung membentuk tim untuk penyelidikan internal mengenai kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut universitas, kasus tersebut dapat mencoreng nama baik RSP Unhas nan saat ini telah mendapatkan legalisasi sebagai rumah sakit paripurna. Oleh lantaran itu, pihak kampus langsung membentuk tim internal untuk menyelidiki dugaan tersebut.
"Setelah kejadian ini, kami kan kemudian melakukan penyelidikan internal. Pihak rumah sakit itu mempunyai kode etik, (tim internal)segera bekerja," kata Kepala Bidang Humas Kantor Sekretariat Rektor Unhas Ishaq Rahman saat dikonfirmasi, Kamis (1/5).
Namun begitu, Ishaq mengatakan bahwa pihak rumah sakit bakal melakukan gugatan terhadap perekam video nan memviralkan kejadian itu. Pasalnya, menurut dia video viral itu dianggap tidak sesuai kebenaran nan sebenarnya.
"Ada beberapa kebenaran nan perlu kami kemukakan, bahwa pasien ini adalah pasien (rawat) jalan di RS Unhas. Dia pasien rawat jalan yangsedianya mempunyai agenda untuk diperiksa," ungkapnya.
Kejadian itu terjadi pada Senin (28/4) sekitar pukul 21.30 WITA, pasien tersebut dibawa oleh mobil ambulans. Namun, situasi dalam ruang IGD sedang penuh. Sementara di depan ruang IGD, terdapat dua pasien sedang dirawat juga sembari menunggu ditempatkan di dalam ruang IGD.
"Menurut keluarganya bahwa pasien ini memang tidak makan, tidak minum, sehingga agak lemas. Jadi pada malam itu, dibawa ke IGD. Dia mempunyai agenda pemeriksaan kelak pada hari Selasa," jelasnya.
Pada saat itulah, seorang laki-laki datang dan mendesak agar pasien segera dibawa masuk ke IGD. Kemudian master menjelaskan bahwa perihal itu tidak mungkin, sembari tetap memeriksa pasien. Namun, laki-laki tersebut mengambil video menggunakan handphonenya, sembari mengeluarkan kata-kata provokasi seolah master menolak pasien kritis.
Dokter nan merasa tidak nyaman dan terganggu lantaran sedang menangani pasien, kemudian membujuk laki-laki ini memandang langsung kondisi ruangan IGD. Tetapi, menolak. Kemudian laki-laki tersebut mengaku ditarik-tarik oleh dokter.
"Kemudian diketahui bahwa antara perekam dan pasien tidak mempunyai hubungan keluarga. Kami heran pada saat itu situasi sebenarnya baik-baik saja, tapi dia membikin video itu," jelasnya.
Pihak Unhas maupun dari pihak Rumah Sakit Unhas kata Ishaq menyesalkan dan mengkhawatirkan bakal menimbulkan ketidakpercayaan publik setelah kejadian itu.
"Saat ini kita sedang melakukan pendalaman. Jadi tim norma sudah bekerja, kita sedang berkoordinasi dengan pihak rumah sakit," katanya.
(mir/dir)
[Gambas:Video CNN]