Sekolah Rakyat Kediri Dibuka, Mas Dhito Pastikan Terus Mengawal Pendidikan Anak

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Kediri Kabupaten Kediri resmi memulai penyelenggaraan Sekolah Rakyat tahun aliran 2025/2026. Di hari pertama, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyapa siswa-siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas 24 Kediri, Senin (14/7/2025). 

Di hadapan para siswa dan orang tua wali nan hadir, sang Bupati menekankan, pihaknya sangat mendukung berdirinya Sekolah Rakyat nan diinisiasi Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Kediri tersebut.

"Sekolah Rakyat ini program nan digagas Presiden Prabowo Subianto dan tentunya kami nan ada di tingkat kabupaten melakukan support. Bentuk suport pemerintah kabupaten hari ini kami menyediakan tempat," kata Mas Dhito sapaan berkawan Bupati.

Sekolah Rakyat Menengah Atas itu menempati Gedung Balai Pengembangan Kompetensi (BPK) ASN milik Pemkab Kediri. Lokasi itu menjadi tempat sementara sebelum nantinya sekolah dibangun di PlosoKidul, Kecamatan Plosoklaten.

Mas Dhito mengungkapkan, letak nan disediakan Pemkab Kediri untuk membangun Sekolah Rakyat di Desa PlosoKidul itu mempunyai luas 7,6 hektare. Diharapkan, memasuki tahun kedua mendatang, pembangunan sekolah sudah selesai dan bisa ditempati.

Sekolah Rakyat nan sekarang berlokasi sementara di Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan itu bukan hanya menjadi tanggung Jawab pemerintah pusat, namun juga Pemerintah Kabupaten Kediri. 

Mas Dhito pun memastikan pihaknya bakal terus mengawal anak-anak siswa-siswi sekolah itu dan bakal mulai tinggal diasrama mendapatkan pendidikan pengasuhan nan baik. 

"Bapak ibu tidak usah khawatir, lantaran program (Sekolah Rakyat) ini bakal saya kawal sepenuhnya," ungkap Mas Dhito dihadapan orang tua wali siswa Sekolah Rakyat setingkat SMA itu.

100 Siswa Sekolah Rakyat

Sebanyak 100 siswa sekolah rakyat itu merupakan penduduk Kabupaten Kediri nan mempunyai latar belakang dari family tidak mampu. Melalui sekolah ini, mereka bakal mendapatkan agunan pendidikan gratis. Melalui pendidikan, Mas Dhito berambisi anak-anak nan sekarang menjadi siswa sekolah rakyat itu nantinya dapat bisa mengangkat derajat keluarganya.

"Pesan saya bagi siswa belajar nan rajin, angkat derajat keluarga," pesan Mas Dhito.

Secara umum, menyikapi kejadian tindakan bullying di lingkungan sekolah, Mas Dhito pun berpesan kepada siswa dan pihak sekolah untuk mensosialisasikan berbareng aktivitas anti bullying.

Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Di era saat ini, Mas Dhito juga meletakkan perhatian mengenai pentingnya pendidikan seks usia dini. Pendidikan ini sebagai corak pencegah kasus seks bebas pada kalangan pelajar.

"Sosialisasi bullying dan pendidikan seks di usia awal itu perlu sekali menurut saya," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, pada hari pertama masuk sekolah, pemerintah juga melakukan pemeriksaan kesehatan cuma-cuma bagi para siswa Sekolah Rakyat. Pemeriksaan itu sebagai penemuan resiko penyakit nan dialami siswa, mengingat mereka bakal tinggal di asrama.

Sementara itu, salah satu siswa Andika Dava Dwi Prasetya berterima kasih bisa diterima di Sekolah Rakyat Menengah Atas 24 Kediri. Kesempatan berguru cuma-cuma itu, diharapkan nantinya bakal memberikan faedah bagi kariernya begitu lulus.

"Harapannya keluar dari Sekolah Rakyat bisa jadi anak nan sukses dan bisa membanggakan kedua orang tua," ucap pelajar asal Desa Srumbung, Kecamatan Ngadiluwih itu.

(*)

Selengkapnya