Sekjen Kemdiktisaintek Pastikan Permasalahan Asn Selesai, Tak Ada Hukuman Bagi Yang Ikut Demo

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sain, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI, Togar Simatupang, mengatakan, persoalan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) nan melakukan demo pada Senin 20 Januari 2025 sudah selesai dan berdamai.

Dia mengatakan, udah terjadi rekonsiliasi alias islah antara Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dengan Pranata Humas Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga Neni Herlina serta Koordinator Paguyuban ASN Kemdiktisaintek Suwitno kemarin malam di kediamannya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta.

"Rekonsiliasi alias islah. Kita bukan polisi alias penegak norma lain, di mana terjadi kesalahan dikejar. Tapi dalam perjalanan rekonsiliasi itu, ya sudah itu dianggap sebagai suatu residu," kata Togar di Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Soal bahasa dan kata nan digunakan ASN nan berdemo, Togar menyatakan Menteri Sartyo tidak ambil pusing. Sebab perihal itu diyakini hanya sebagai penambah daya tarik massa semata.

"Dalam unjuk rasa ini kan banyak menggunakan bahasa simbolik dan hiperbola dan itu sesuatu nan biasa terjadi. Jadi salah satu langkah tentunya menambah eksposure agar menambah perhatian, dan kita memperhatikan itu dengan baik," ungkap dia.

Togar pun menegaskan, ASN nan ikut berdemo pada Senin kemarin, tidak bakal diganjar hukuman.

"Jadi tidak ada niat untuk menggali-gali lagi hal-hal lampau dan kita menuju ke depan. Tadi sudah disampaikan bahwa kita bakal melakukan komunikasi, kemudian melakukan visi berbareng dengan lebih baik lagi," jelas dia.

Sudah Menerima untuk Berdamai

Sementara itu, Neni Herlina selaku pihak terlibat mengaku sudah menerima islah nan dilakukan Menteri Satryo.

Dia berterima kasih komunikasi sudah digelar terbuka dan dirinya bakal kembali menjalankan tugas sebagai ASN di Kemendiktisaintek.

"Kita saling mengampuni ya dan kami pada dasarnya jika saya menjalankan tugas saja. Terutama jika kemarin kan belum jelas ya, Pak Sekjen ya. Saya sebenarnya itu saja, maksud saya biar ada kejelasan bahwa nan kemarin itu benar-benar, setelah melakukan komunikasi alhamdulillah semua melangkah dengan baik," kata Neni.

DPR Buka Peluang Singgung Pemecatan ASN

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sain, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI tengah mendapat sorotan lantaran sejumlah Apartur Sipil Negara (ASN) melakukan demo di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), pada Senin (20/1/2025).

Demo ini dipicu oleh adanya pemberhentian secara mendadak kepada salah seorang pegawai Kemdiktisaintek berjulukan Neni Herlina beberapa waktu nan lalu.

Wakil Ketua Lomisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani berambisi masalah itu diselesaikan secara internal.

"Saya mengimbau, semua tenang dan kondusif, silahkan dicari solusi nan terbaik. Apapun masalah nan terjadi di internal Kemdiktisaintek, tolong diselesaikan secara internal," jelas dia saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025).

Lalu menyebut, selama ini pihak Kemdiktisaintek belum pernah menerima aspirasi dari ASN kementerian mengenai soal pemicu unjuk rasa ini. Sebagai mitra kerja, pihak Komisi X DPR RI juga tetap mencari tahu kronologi nan terjadi di kementerian sehingga menimbulkan protes.

"Kami di Komisi X belum mengetahui persis persoalan internal nan terjadi. Secara kelembagaan kami belum menerima (laporan),” jelas dia.

Lalu menyebut, Rabu 22 Januari 2025 bakal menggelar rapat dengan Kemdiktisaintek dan Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro. Dia pun menyebut rumor pemecatan ASN ini bisa saja dibahas dalam rapat tersebut.

"Ya tentu lantaran menjadi pertanyaan publik, saya rasa kemungkinan bakal menjadi pertanyaan personil ya. Tapi sekali lagi, silahkan selesaikan secara internal dulu, agar semua konsentrasi bekerja," pungkasnya.

Selengkapnya