ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemerintah menyiapkan 'kado' untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan daya beli selama periode libur Lebaran 2025. 'Kado' tersebut mulai dari potongan nilai tiket perjalanan hingga THR.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sepanjang tahun 2024 perekonomian nasional menunjukkan ketahanan nan optimal, dengan capaian pertumbuhan PDB mencapai 5,03% (yoy). Sejumlah provinsi juga menunjukkan pertumbuhan regional nan pesat.
Selain itu, beberapa leading indicator perekonomian nasional juga mencatatkan nomor nan impresif, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di level optimis sebesar 126,4 pada Februari 2025, PMI Manufaktur nan tetap ekspansi di level 53,6, serta inflasi nan terkendali ialah deflasi 0,48% (mtm).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2025, Pemerintah mendorong peningkatan demand dan supply dalam mendukung pergerakan ekonomi saat libur Lebaran," kata Airlangga dikutip dari keterangan tertulis Sabtu (15/3/2025).
'Kado' buat genjot pertumbuhan ekonomi itu antara lain program pariwisata selama periode Idul Fitri, nan mana diproyeksikan bakal terdapat sebanyak 122,1 juta perjalanan wisatawan. Lalu ada insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) nan ditambah sebesar 6% untuk tiket transportasi.
Kemudian ada potongan nilai tarif tol 20% untuk perjalanan jarak jauh di beberapa ruas tol, pada H-7 hingga H-4 Lebaran, serta H+7 hingga H+8 Lebaran. Pemerintah juga memberikan percepatan program kendaraan bermotor listrik nan telah disepakati support Pemerintah sebesar Rp 7 juta per unit motor.
Selain itu, Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan bagi pekerja/buruh dan Bonus Hari Raya (BHR) Keagamaan bagi pengemudi dan kurir pada jasa pikulan berbasis aplikasi. Ini dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum Hari Raya Idulfitri.Sedangkan untuk penyaluran THR ASN Pusat dan Daerah serta pensiunan dilakukan paling lambat 2 minggu sebelum Idul Fitr
Selanjutnya program shopping nasional, antara lain Friday Mubarak pada 28 Februari-28 Maret 2025 dengan sasaran transaksi sebesar Rp 75-77 triliun. Lalu ada BINA Lebaran pada 14-30 Maret 2025 dengan sasaran transaksi Rp 30 triliun, serta kampanye shopping online Ramadhan di seluruh e-commerce.
Di samping menyiapkan beragam kebijakan untuk menjaga perekonomian, Airlangga mengatakan, pemerintah juga terus memonitor dinamika ekonomi dunia nan terus mengalami perubahan, salah satunya mengenai kebijakan ekonomi baru di Amerika Serikat seperti mengenai tarif.
Meskipun sejumlah negara menghadapi akibat resesi nan lebih tinggi, Airlangga memastikan Indonesia tetap berada dalam posisi nan baik. Menurut info Bloomberg pada Februari 2025, probabilitas resesi Indonesia kurang dari 5%, jauh lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Meksiko (38%), Kanada (35%), dan Amerika Serikat (25%).
"Namun demikian, dengan fondasi ekonomi nasional nan solid, diversifikasi mitra dagang, serta hilirisasi nan terus diperkuat, Indonesia berkesempatan besar menjaga stabilitas dan daya saingnya ditengah gejolak ini," ujar Airlangga.
"Tentu diperlukan komitmen dan sinergi dari semua pihak untuk bekerja berbareng dalam terus membangun esensial ekonomi nan inklusif, berkekuatan saing, dan berkelanjutan," pungkasnya.
(shc/hns)