ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang meskipun saat ini perekonomian bumi sedang diguncang oleh geopolitik global, namun industri perbankan tetap aman.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Dian Ediana Rae mengungkapkan, persoalan nan saat ini terjadi perihal persepsi.
"Fundamental perbankan ini justru tetap sangat baik, tidak ada masalah fundamentalnya. Nah nan jadi persoalan adalah, nan jadi persoalan justru adalah ini, masalah nan dalam konteks persepsi dunia dan domestik saat ini," ujarnya saat ditemui di Jakarta, dikutip Rabu (9/3).
Menurutnya, kondisi saham perbankan nan saat ini mengalami penurunan tajam disebabkan oleh persepsi para penanammodal dan komunikasi kebijakan pemerintah nan kurang lancar.
"Jadi itu berfaedah kan tetap bicara soal persepsi ini, lantaran mungkin kebijakan Donald Trump nan tetap gimana dampaknya ke kita, kemudian juga mungkin ada komunikasi kebijakan nan tetap belum lancar dan lain sebagainya," ungkapnya.
Namun, kata Dian, perihal itu dapat segera teratasi dengan info dan komunikasi nan baik antar pemerintah dan masyarakat. Jika komunikasi melangkah lancar maka lambat laun bakal mempengaruhi persepsi publik.
"Nah jika itu bisa diatasi, ini bakal kesempatan nan sangat bagus buat kita untuk justru memandang bahwa apa namanya, ya bisa dikatakan persoalan-persoalan nan tetap pending mengganggu persepsi terhadap pasar modal itu kemudian bakal hilang," jelasnya.
Industri pasar modal, kata dia, semakin asimetrik info diatasi, maka kepercayaan masyarakat bakal semakin kuat. Apalagi ditambah dengan pertumbuhan ekonomi dan ruang fiskal nan tetap kuat.
"Program pemerintah tetap dimasukkan ke dalam disiplin fiskal, artinya disiplin fiskal kita pun tetap merupakan kekuatan. Ini jika persepsi-persepsi negatif itu satu-satu di pasar modal itu berkurang, tentu ini saham bakal normal dengan secepatnya," sebutnya.
"Ini nan kira-kira persepsi dan asimetrik info diatasi seluruhnya saya kira bakal selesai. Hari ini kan sudah ada perbaikan," pungkasnya.
Sementara itu, saham perbankan kompak berada di area merah pada perdagangan kemarin, Selasa (8/4/2025). BBRI mencatatkan penurunan 410 poin alias 10,12% ke 3.640. Begitu pula dengan BMRI dan BBCA yang masing-masing turun 10,19% dan 8,53%. Di antara empat bank jumbo, BBNI membukukan penurunan paling kecil, ialah 4,95%.
Sebagaimana diketahui, pada perdagangan pertama setelah libur panjang Lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh ke level di bawah 6.000, ikut terkena akibat dari kebijakan tarif impor baru Presiden AS Donald Trump. IHSG tercatat turun 7,9% dan sempat mengalami trading halt satu kali pada menit awal perdagangan.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Emiten Bisa "Buyback" Saham Tanpa RUPS, Waspadai Risiko Ini!
Next Article Bikin IHSG Ambruk, Analis Beberkan Alasan Asing Banyak Jual Saham Bank