ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Nilai tukar rupiah terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berbarengan dengan melemahnya greenback.
Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Senin (14/4/2025) dibuka pada posisi Rp16.775/US$, rupiah alias menguat 0,09%. Posisi ini selaras dengan penutupan perdagangan kemarin (11/4/2025) nan ditutup pada level Rp16.790/US$ alias menguat 0,03%.
Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:42 WIB turun 0,59% di nomor 99,51 Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin nan berada di nomor 100,1.
Pergerakan rupiah hari ini tampaknya tetap bakal didorong dari sisi eksternal khususnya AS.
Pada Kamis malam kemarin, tercatat tingkat inflasi tahunan di AS mereda untuk bulan kedua berturut-turut menjadi 2,4% (year on year /yoy) pada Maret 2025, level terendah sejak September, turun dari 2,8% pada Februari, dan juga lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,6%.
Di sisi lain, sentimen terhadap gejolak tarif Trump mulai mereda setelah diputuskan menunda tarif nan lebih tinggi selama 90 hari untuk sebagian besar negara, sebuah pembalikan mengejutkan dalam perang dagangnya nan telah mengguncang pasar secara drastis.
Dalam sebuah unggahan di platform X sekitar pukul 13:30 waktu setempat, Trump menulis bahwa dia mengambil keputusan tersebut lantaran lebih dari 75 mitra jual beli tidak melakukan pembalasan dan telah menghubungi AS untuk "membahas" beberapa rumor nan telah dia angkat sebelumnya.
Hal ini nan membikin rupiah tampak perkasa dan condong menguat meskipun tetap belum signifikan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Dekati Level Terendah, Nyaris Tembus 17.000 per Dolar AS
Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900