Riset Indonesia Social Insight, Ini Nama Menteri-menteri Berkinerja Baik Di Mata Publik?

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com – Prabowo Subianto, bergerak sigap usai dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024, dengan menyusun Kabinet Merah Putih. Juga ada beberapa lembaga/ badan baru, nan langsung menata nomenklatur mereka. Termasuk kementerian baru dan hasil pemecahan.

Awal 2025, diluncurkan program Makan Bergizi Gratis alias MBG, nan menjadi jagoan Prabowo-Gibran pada kampanye di Pilpres 2024. Setelah 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, gimana reaksi publik memandang kinerja para menteri?

Indonesia Social Insight (IDSIGHT), melakukan riset untuk itu. Yakni melalui konten media sosial nan dibuat pada pertengahan Januari 2025. Dimana semua kementerian, badan dan lembaga sudah selesai menata internal organisasinya.

Riset dilakukan dengan pengumpulan info dari 4 platform media sosial ialah Instagram, Twitter/X, FB Fanpage, dan Tiktok. Dasar pemilihan medsos itu lantaran menjadi favorit masyarakat Indonesia berumur 14-64 tahun seperti dirilis oleh We Are Social.

Data mencakup konten dari akun resmi media sosial nan dimiliki menteri/kepala badan, alias akun nan dibuat oleh organisasi fanbase nan aktif membagikan konten pejabat bersangkutan. Juga info diambil dari konten kementerian/badan.

“Di antara 55 nama menteri/kepala badan nan masuk dalam penilaian, ranking terbaik paling tinggi diraih oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani (65,4 %),” jelas Direktur Komunikasi IDSIGHT Johan Santosa, dalam keterangannya, Jumat 7 Februari 2025.

Adapun mengukur keahlian dengan kajian sentimen apakah itu positif, netral, dan negatif terhadap tanggapan publik terhadap konten/postingan nan dibuat tersebut. Analisis dibantu dengan mesin in-depth social media analytics nan bisa membaca isi percakapan dengan memahami emosi manusia.

Walau tidak mencakup keseluruhan populasi, namun mengguna medsos dinilai jangkauannya luas. Juga gambaran beragam opini publik. 

Tingginya ranking Menkeu Sri Mulyani nan sudah pengalaman sebagai menteri sejak Presiden SBY itu, lantaran publik memandang keandalan dirinya menjaga postur finansial negara.
 
“Hanya saja terdapat cukup banyak penilaian negatif (25,8 %), khususnya berangkaian dengan sentimen publik tentang pajak nan berangkaian pula dengan rencana penerapan PPN 12 % dan aplikasi digitalisasi perpajakan Coretax nan dinilai belum siap untuk digunakan,” jelas Johan.

Menteri BUMN Erick Thohir ranking kedua dengan 61,2 %. Posisi ini sudah disandang Erick sejak residen Jokowi periode kedua. Dia sudah dikenal luas publik sebagai pengusaha dan bergerak di upaya olahraga. Dan semakin dikenal sejak menjadi Ketum PSSI.

Pencopotan Shin Tae-yong sebagai pembimbing Timnas Indonesia, menjadi aspek nan memberikan penilaian negatif terhadap Erick sebesar 32,5 %. 

“Meskipun tidak mengenai langsung dengan jabatannya di pemerintahan, aspek ketokohan Erick Thohir membikin persoalan sepakbola tidak bisa dipisahkan dari politik dalam persepi publik,” lanjut Johan.

Berikutnya ada nama Agus Harimurti Yudhoyono nan saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator nan membidangi prasarana dan pengembangan wilayah. Pada era Presiden Jokowi, politisi nan berkawan disapa AHY itu menjabat sebagai Menteri ATR/ Kepala BPN.

“Tingginya penilaian publik terhadap AHY (59,3 %) tidak lepas dari rumor kepemimpinan nasional, di mana AHY digadang-gadang sebagai rising star pada pilpres mendatang, lebih-lebih dengan latar belakang militer seperti halnya Prabowo dan SBY,” tandas Johan.

Menteri-menteri lain nan mendapat penilaian terbaik antara lain Menteri Agama Nasaruddin Umar nan juga Imam Masjid Istiqlal (58,5 %), Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (57,1 %), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti nan juga menjabat Sekretaris Umum PP Muhammadiyah (54,2 %), dan Menteri Luar Negeri Sugiono (51,6 %). 

Selanjutnya Menteri Pertanian Amran Sulaiman (56,7 %). Amran pernah menjadi Menteri Pertanian periode pertama Jokowi. Lalu di akhir periode kedua Jokowi, dia kembali menjabat posisi itu menggantian Syahrul Yasin Limpo nan terseret kasus. Hingga di era Presiden Prabowo, dia kembali menduduki posisi ini.

Selanjutnya ada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (50,7 %), dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (48,8 %). 

“Swasembada pangan menjadi konsentrasi dalam kebijakan ekonomi Presiden Prabowo, di mana program MBG diperkirakan bakal memperbaiki produksi dan rantai pasok beragam komoditas pangan,” pungkas Johan.

Halaman Selanjutnya

Walau tidak mencakup keseluruhan populasi, namun mengguna medsos dinilai jangkauannya luas. Juga gambaran beragam opini publik. 

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya